Bisnis.com, JAKARTA—Indeks harga konsumen China mengalami pertumbuhan terendah dalam kurun lebih dari 5 tahun selama Januari, sedangkan angka deflasi factory-gate kian menurun akibat harga komoditas melemah.
Kondisi tersebut dilaporkan akan memberi ruang lebih luas bagi bank sentral negara itu untuk memperlonggar kebijakan moneter sebagaimana dikutip Bloomberg, Selasa (10/2/2015).
Indeks harga konsumen naik 0,8% dibanding tahun sebelumnya meski para analis yang disurvei Bloomberg News rata-rata memprediksi kenaikan 1%. Harga factory gate turun ke 4,3% sekaligus memperpanjang penurunan menjadi 35 bulan.
Penurunan harga produk makanan, minyak, dan harga logam terus menekan inflasi sekaligus menaikkan tingkat bunga riil selain menunjukkan lebih banyak stimulus dibutuhkan. Saham menguat karena bank sentral diperkirakan akan menindaklanjuti pemotongan tingkat bunga pada November dan penurunan persyaratan cadangan bagi bank.
“Tingkat bunga dalam artian riil, yang dimonitor oleh PBOC, terus meningkat,” ujar Ding Shuang, ekonom senior China pada Citigroup Inc. Menurutnya, untuk menghindari pengetatan persyaratan kredit, PBOC akan memangkas tingkat bunga sebesar 0,25% pada awal bulan ini.