Bisnis.com, JAKARTA--Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) mengestimasi total nilai komitmen investasi dari 90 perusahaan yang mandek lantaran terganjal perizinan mencapai Rp400 triliun.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengatakan mandeknya rencana investasi 90 perusahaan antara lain dipicu oleh inkonsistensi perizinan di level pemerintah daerah, pembebasan lahan, pembiayaan, hingga konflik sosial.
"Nilainya sekitar Rp400 triliun. Bisa karena mereka belum selesaikan 100% atau kemudian ada masalah terkait dengan Pemda," katanya di Istana Wakil Presiden, Rabu (21/1).
Franky menuturkan salah satu masalah yang dihadapi calon investor tersebut adalah izin domisili yang diterbitkan oleh Pemda.
"Ada satu kepala daerah itu dia sudah mengeluarkan izin domisili sebagai persyaratan HGU. HGU sudah keluar, kemudian proses konstruksi sedang berjalan, tiba-tiba domisilinya dicabut lagi," imbuhnya.
Menindaklanjuti sumbatan investasi itu, BKPM berkomitmen untuk melakukan pendampingan dan koordinasi dengan kementerian dan pemda terkait.
Pada pekan depan, Franky berjanji akan menangani hambatan investasi ini dengan lebih intensif.
Mayoritas investor yang rencana penanaman modalnya mandek adalah investor asing.
Adapun sektor yang digarap a.l. sektor infrastruktur, perkebunan, industri manufaktur, dan perikanan.
Pada tahun ini, pemerintah menargetkan realisasi penanaman modal langsung sebesar Rp519 triliun. Target tersebut meningkat 13,8% dari target yang dipatok tahun lalu, yakni Rp456 triliun.