Bisnis.com, JAKARTA—Direktur Utama PT Pertamina (Persero) mengaku tidak begitu paham definisi mafia migas.
Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan belum begitu paham dengan definisi mafia migas. Namun, menurutnya, perusahaan akan menjadi efisien dan produktif jika dikelola secara transparan.
“Saya sejujurnya tidak begitu paham definisi mafia migas,” katanya seusai lari dalam acara Pertamina Eco Run di Jakarta, Minggu (30/11/2014).
Seperti diketahui, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan Direktur Baru Pertamina harus sejalan dengan visi Komite Reformasi Tata Kelola Migas yang dikepalai oleh Ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri.
Tugas utama komite tersebut adalah merekomendasikan perbaikan sistem untuk mempersempit gerak mafia migas.
Berdasarkan catatan Bisnis, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), menunjuk Dwi Sutjipto sebagai Direktur Utama Pertamina pada Jumat pekan lalu.
Selain itu, RUPS juga mengangkat Arif Budiman, Yenni Andayani, dan Ahmad Bambang sebagai Direksi Pertamina yang baru sekaligus memberhentikan dengan hormat empat direksi lama yaitu Muhamad Husen, M. Afdal Bahaudin, Andri T. Hidayat, Chrisna Damayanto, Hanung Budya Yuktianta, Hari Karyuliarto, Evita Maryanti Tagor dan Luhur Budi Djatmiko.
Hal tersebut tertuang dalam surat keputusan nomor SK-265/MBU/11/2014 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Direksi Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertamina tertanggal 28 November 2014.