Bisnis.com, PADANG—Potensi tuna di perairan pantai barat Sumatra Barat belum tergarap optimal. Pemerintah setempat memperkiraan pemanfaatan potensi itu baru sekitar 20%.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kota Padang Zabadri menyebutkan potensi penangkapan tuna di perairan barat Sumatra yang termasuk dalam kawasan Kota Padang baru tergarap sekitar 20% dari total potensi yang ada di kawasan itu.
Apalagi kawasan laut Kota Padang mengenal musim tangkap tuna. Artinya keberadaan ikan tuna di daerah itu selalu ada setiap waktu. Sehingga bisa memberikan keuntungan berlipat bagi investor, nelayan setempat, dan pemerintah daerah
“Kelemahannya itu (alat tangkap) saja, makanya kami berikan kesempatan kepada pihak ketiga untuk ikut mengembangan sektor perikanan di Padang,” ujarnya, Minggu (23/11/2014).
Dia menyebutkan potensi lestari ikan tuna di sepanjang pantai barat Sumatra Barat mencapai 915.000 km per segi dengan potensi tuna 124.630 ton per tahun. Sementara tingkat pemanfaatan baru sekitar 26,2%.
Artinya, potensi penangkapan tuna di perairan laut Sumbar terbilang sangat besar. Terutama untuk jenis yellow fin tuna dan big eye tuna.
Zabadri mengatakan potensi penangkapan yellow fin tuna (Thunnus Albacores) mencapai 23.343 ton per tahun dengan tingkat pemanfaatan baru 19,2%.
Sedangkan big eye tuna (Thunnus Obesus) memiliki potensi tangkap 19.332 ton per tahun dengan pemanfaatan 19,2%. Begitu juga untuk jenis skipjack tuna (Cakalang) dengan potensi 65.000 ton per tahun, sementara pemanfaatan baru sekitar 3.300 atau 19,1%.
“Makanya kami tawarkan investor membantu menfasilitasi penyediaan alat tangkap yang memadai dan tidak merusak lingkungan,” katanya.