Bisnis.com, JAKARTA -- Sistem electronic toll card atau e-toll card untuk pembayaran jalan tol yang dikelola oleh PT Jasa Marga (Persero) Tbk. dinilai gagal.
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan menilai kegagalan sistem e-toll card sudah disampaikan sejak setahun lalu.
Namun, Dahlan masih memberikan toleransi hingga setahun kemudian agar dilakukan evaluasi.
"Saya bulan lalu menyampaikan kepada direksi Jasa Marga bahwa sistem e-toll card sudah saya anggap gagal. Harus diganti yang lain," ujarnya, Jumat (12/9/2014).
Dia menilai, kegagalan sistem ini akibat kartu tersebut dapat digunakan untuk transaksi-transaksi lain selain pembayaran jalan tol. Misalnya, untuk berbelanja, perbankan, hingga transaksi di restoran.
Sistem e-money yang selama ini digarap oleh Bank Mandiri itu dinilai terlalu banyak sehingga sering terjadi kerusakan.
Dia mengingingkan, sistem e-toll itu lebih praktis dan khusus bagi transaksi jalan tol atau transportasi.
Selain itu, sistem e-toll otomatis juga dinilai gagal karena mesin yang digunakan di kendaraan sering tidak terbaca.
Harga mesin yang mencapai Rp600.000 per unit juga dinilai terlalu mahal.
"Karena betul-betul yang lama saya masih malu. Saya anggap negeri ini masih primitif," jelasnya.