Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pelonggaran Moneter: Euforia ECB Tak Berdampak Besar Bagi Perdagangan RI

Penambahan dosis pelonggaran moneter yang baru saja dilakukan Uni Eropa diproyeksi tidak akan berdampak banyak terhadap peningkatan nilai perdagangan UE dengan Indonesia.

Bisnis.com, JAKARTA -- Penambahan dosis pelonggaran moneter yang baru saja dilakukan Uni Eropa diproyeksi tidak akan berdampak banyak terhadap peningkatan nilai perdagangan UE dengan Indonesia, kendati terdapat potensi kenaikan aliran masuk modal dari blok tersebut.

Sebagaimana diketahui, European Central Bank (ECB) akhir pekan lalu memangkas suku bunga acuan ke rekor terendah 0,05% dari level yang sudah rendah 0,15%.

Presiden ECB Mario Draghi menjelaskan langkah berani itu ditempuh untuk memperbaiki ekonomi UE.

Rendahnya suku bunga diharapkan dapat memacu geliat bisnis dan aliran investasi dari kawasan bermata uang tunggal itu, serta mendorong pencapaian target inflasi 2%.

Harapannya, permintaan impor dari Benua Biru pun dapat terkerek.

Bagaimanapun, pemerintah pesimistis peluang tersebut akan membawa pengaruh signifikan bagi peningkatan ekspor Indonesia ke sana.

Terbukti, sejak suku bunga ECB masih 0,15% saja, pertumbuhan nilai perniagaan RI-UE cenderung tidak pesat, bahkan minus.

Wamen Perdagangan Bayu Krisnamurthi berpendapat penurunan suku bunga ECB kali ini lebih ditujukan untuk mendorong kegiatan ekonomi internal mereka.

Oleh karena itu, implikasinya terhadap perdagangan dan investasi dengan Indonesia tidak akan masif.

“Suku bunga ECB sudah rendah. Kita masih harus lihat respons dunia usaha mereka seperti apa. Namun, dugaan saya [pemangkasan suku bunga acuan ECB] tidak akan banyak berpengaruh terhadap perdagangan dengan Indonesia,” katanya kepada Bisnis, Selasa (9/9/2014).

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai ekspor nonmigas RI ke UE pada Juli menyentuh US$1,445 miliar, naik tipis 0,13% dari capaian US$1,443 miliar bulan sebelumnya.

Namun, secara kumulatif, total penjualan produk nonmigas ke kawasan itu turun dari tahun lalu.

Sepanjang tujuh bulan pertama tahun ini, Indonesia hanya mengekspor produk selain migas senilai US$9,73 miliar, minus 0,71% dari capaian US$9,80 miliar selama periode yang sama 2013.

Ekspor nonmigas ke UE mendominasi 11,48% dari total ekspor nonmigas RI 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper