Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah Korea Selatan menginginkan perundingan kerja sama ekonomi dengan RI dilanjutkan. Negeri Gingseng mengirimkan duta besarnya untuk Indonesia berbicara dengan Kementerian Perindustrian.
Kooperasi di antara RI dan Korea Selatan (Korsel) yang kini berhenti di tengah jalan adalah Indonesia-Korea Comprehensive Economic Partnership Agreement (IK-CEPA). Pertemuan ketujuh IK-CEPA pada 21 – 28 Februari 2014 tak menghasilkan kesepakatan sehingga perundingan dihentikan.
Duta Besar Korea Selatan untuk Indonesia Cho Tai-young adalah perwakilan resmi pemerintah Korsel. Kepada menteri perindustrian (menperin) dirinya mengemukakan keinginan Negeri Gingseng melanjutkan perundingan IK-CEPA maupun investasi lain di antara dua negara.
“IK-CEPA saya percaya ini bagus untuk kedua negara. Saya akan diskusikan lagi dengan pemerintah Indonesia untuk memastikan [kelanjutan negosiasi] soal kerja sama ini,” ucap Tai-young, di Jakarta, Selasa (19/8/2014).
Pada 7 Juli 2011, Indonesia dan Korea Selatan sepakat mempererat hubungan di bidang perdagangan dan investasi dalam bentuk comprehensive economic partnership agreement (CEPA). Sampai sekarang negosiasi IK-CEPA mandeg hanya sampai putaran ketujuh.
Perundingan tersebut berhenti lantaran pemerintah Korsel enggan menyetujui klausul yang diajukan RI. Negeri Garuda mau meringankan bea masuk menjadi 0% asalkan Negeri Gingseng bersedia membawa masuk investasi di sektor tertentu yang dibutuhkan Indonesia.