Bisnis.com, JAKARTA--Mengawali semester kedua Tahun Kuda 2014 kinerja industri manufaktur menunjukkan stagnasi positif.
Berdasarkan data HSBC Indonesia Purchasing Managers Index (PMI), PMI manufaktur di Tanah Air pada Juli tahun ini tercatat 52,7 sama dengan Juni.
Angka tersebut menunjukkan aktivitas manufaktur pada Juni dan Juli 2014 merupakan yang tertinggi sejak April 2011. Dengan kata lain rerata PMI manufaktur Indonesia sejak awal tahun ini terus bergerak di ambang netral 50,0.
Ekonom HSBC ASEAN Su Sian Lim mengatakan PMI manufaktur RI menyentuh 52,7 untuk kedua kalinya pada tahun ini terdorong kuatnya permintaan domestik daripada ekspor.
“Permintaan ekspor terus menyusut meskipun lebih kecil dibandingkan dengan Juni,” katanya dalam data terbaru HSBC Indonesia Manufacturing, Senin (4/8/2014).
Persoalan lain yang dikhawatirkan adalah indikasi inflasi yang berpeluang terus merangkak. Oleh karena itu Bank Indonesia perlu tetap waspada. BPS mencatat pada bulan ketujuh tahun ini inflasi bertengger di posisi 0,93%.
Inflasi tersebut menunjukkan adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,01 pada Juni 2014 menjadi 113,05 pada Juli 2014. Tingkat inflasi sepanjang Januari – Juli 2014 mencapai 2,94%, sedangkan inflasi pada Juli 2014 secara Y-o-Y sebesar 4,53%.