Bisnis.com, JAKARTA—Stasiun Pasar Senen pada hari ini, Sabtu (26/7/2014) memberangkatkan 16 kereta reguler dan 9 kereta tambahan pada formasi angkutan lebaran 2014. Kereta tersebut terdiri dari berbagai kelas dari kereta ekonomi hingga eksekutif.
Setiap harinya kereta di Stasiun Pasar Senen mengangkut sebanyak 21.000 penumpang. Penumpang tersebut terdiri dari 90% penumpang kelas ekonomi, 5% penumpang bisnis dan 5% penumpang eksekutif.
Kepala Humas Daerah Operasi (DAOP) 1 Agus Komarudin mengatakan jumlah tersebut membludak dari jumlah kursi yang disediakan yaitu 18.000 kursi.
“Faktor utama membludaknya penumpang adalah kategori anak-anak usia 0-3 tahun di kereta kelas ekonomi,” katanya saat ditemui Bisnis.com di Stasiun Gambir, Sabtu (26/7/2014).
Agus menambahkan para penumpang mayoritas berhenti di kawasan Jawa Tengah, yaitu di Kutoarjo, Purwokerto, Yogyakarta dan Solo. “Selain itu, beberapa penumpang juga banyak yang turun di Surabaya.”
DUDUK DI EMPERAN
Kepala Humas Daerah Operasi (DAOP) 1 Agus mengaKU terheran-heran dengan calon penumpang di Stasiun Pasar Senen.
“Kalo di Gambir kendalanya pengamanan identifikasi tiket, kalau di Senen kendalanya calon penumpang yang sulit diatur,” tuturnya.
Agus tidak mengetahui apa alasan para penumpang yang masih saja duduk di emperan saling menggelar tikar dan koran.
“Ruang tunggu sudah kami sediakan, bersih, ber-AC, kenapa masih pengen duduk di emperan sampai ke area parkiran,” ujarnya.
Tah hanya itu, beberapa calon penumpang juga menginap di stasiun pasar senen dengan tidur di emperan di atas lembaran koran.
“Pernah saya observasi ke calon penumpang, jadwal di tiket pemberangkatan misal hari ini pukul 09.00. Mereka sudah stand by di stasiun pada malam harinya pukul 22.00,” katanya.
Agus menjelaskan alasan mereka bermacam-macam yaitu tidak ingin ketinggalan kereta, tidak ada orang rumah, tidak mau berebut kursi kereta dan beberapa alasan lainnya.
Padahal, jelas Agus, tidak ada sistem berebut kursi di kereta. Jika sudah mendapat tiket, berarti sudah mendapat tempat duduk.
Pada tiket pemberangkatan, tertulis jelas nama kereta api, nomor kereta api, kelas kereta api, nomor gerbong dan nomor kursi lengkap dengan waktu tiba, waktu berangkat dan harga tiket.
“Kami akan adakan sosialisasi ke masyarakat dan ke tiap-tiap stasiun agar kejadian duduk atau tidur di emperan berjam-jam tidak semakin merebak,” tegas Agus.