Bisnis.com, JAKARTA—Stasiun di Daerah Operasi (DAOP) 1 memberangkatkan 54 kereta reguler dan 14 kereta tambahan tiap harinya.
Jadwal operasi tersebut berlaku dari tanggal 18 juli 2014 atau H-10, 2 hari-H lebaran hingga 8 Agustus 2014 atau H+10.
Kepala Humas DAOP 1 Agus Komarudin mengatakan jumlah kereta tersebut diberangkatka melalui 5 stasiun secara bertahap dari pagi hingga malam.”
“Kereta berangkat dari Stasiun Gambir, Stasiun Pasar Senen, Stasiun Jakarta Kota, Stasiun Merak dan Stasiun Tanjung Priuk,” katanya saat ditemui Bisnis.com di Stasiun Gambir, Rabu (27/7/2014).
Total penumpang tiap harinya pada angkutan mudik lebaran 2014 adalah 35.444 penumpang berdasarkan jumlah kursi.
“Tapi biasanya jumlah realisasi akan melonjak lebih banyak bahkan 2 kali lipat dari jumlah kursi karena banyaknya jumlah infant yang tidak dijatah tempat duduk,” tambahnya.
Infant adalah anak-anak usia 0-3 tahun yang memang tidak dijatah tempat duduk oleh PT.KAI. namun mereka tetap harus membayar tiket sebesar 10% dari harga tiket dewasa.
Sedangkan anak usia 4 tahun ke atas harus membayar tiket seharga tiket dewasa karena mereka mendapat jatah tempat duduk.
CALO TIKET
Menyinggung aksi percaloan tiket, Agus Komarudin mengatakan aksi percaloan merupakan pukulan moril bagi PT KAI.
“Kami tidak rugi secara finansial, karena mereka [calo] juga beli tiket sesuai harga yang kami [PT.KAI] patok. Namun ada kerugian moril. Kok bisa kami kecolongan,” tuturnya.
Agus menambahkan aksi calo ini meresahkan dan merugikan masyarakat khususnya calon penumpang. Mereka harus membayar berlipat-lipat harga dari harga asal.
Terlebih lagi, ujarnya, calon penumpang yang beli tiket di calo terkadang tidak cocok nama dan identitasnya di KTP asli mereka. Sehingga mereka bermasalah dan tidak dapat lolos pengecekan di pintu masuk.
Agus mengatakan pihaknya terus meminimalisasi tindak percaloan dengan selalu membenahi sistem online yang ketat. Pemesanan lewat online harus sesuai nama dan kartu identitas dan tidak boleh doble dalam satu rangkaian kereta. Jika ada yang dobel identitas, berarti ada yang tidak beres.