Bisnis.com, JAKARTA— PT Semen Padang, BUMN semen di bawah kelompok usaha PT Semen Indonesia Tbk, mengklaim pembangunan pabrik Indarung VI menerapkan teknologi ramah lingkungan (green industry).
Direktur Utama PT Semen Padang Munadi Arifin menuturkan pembangunan pabrik Indarung VI sangat ramah lingkungan karena menggunakan peralatan pengendali emisi seperti bag filter, electrostatic precipitator (EP), dan alat pengendali emisi lainnya.
“Kami komit untuk menjaga lingkungan dengan menerapkan green industry dalam pembangunan Indarung VI,” ujarnya dalam acara Ground Breaking Proyek Indarung VI di Padang, Senin (26/5/2014).
Dia mengatakan ada lima aspek green industry yang akan diimpIementasikan di Indarung VI yakni, emisi udara jauh di bawah ambang batas yakni 30 mg/Nm3 (Keputusan Menteri LH No. 13/1995 yang menetapkan batas ambang maksimum 80 mg/Nm3).
Kemudian, tata kelola sumber daya air (water management) dengan membangun recirculation, dan water reservoir, penanganan limbah (waste management), optimalisasi penggunaan bahan bakar fosil serta meningkatkan penggunaan alternative fuel dan area hijau sebanyak 30% dari luas areal pabrik dan membangun green belt.
“Peralatan dan mesin-mesin pabrik Indarung VI dipilih dari vendor-vendor yang teruji dan dikenal baik di dunia, seperti FL Smidth Denmark, Takraf Jerman, Thyssenkrupp Jerman, Claudius Peter Jerman serta beberapa vendor ternama lainnya, yang dibagi melalui beberapa paket peralatan,” tuturnya.
Dia menyebutkan pengelolaan proyek dilakukan secara swakelola dengan memanfaatkan potensi lokal (daerah dan nasional) yang maksimal, yaitu mencapai 70% dari volume proyek.
Selain itu, pelaksanaan engineering, procurement, construction dan commisioning (EPCC) semaksimal mungkin dikelola oleh personil PT Semen Padang (Semen Indonesia Group), sehingga proses pembelajaran dan transfer pengetahuan dan teknologi bisa berjalan secara efektif di perusahaan. “Untuk pendanaan, selain dana sendiri juga pinjaman bank sindikasi melalui Bank Mandiri,” katanya.