Bisnis.com, JAKARTA-- PT Semen Indonesia Tbk menargetkan pada 2017 mendatang kapasitas produksi perusahaan semen terbesar di Asia Tenggara itu mencapai 40,8 juta ton, dengan pembangunan sejumlah pabrik baru.
Direktur Utama Semen Indonesia Dwi Soetjipto mengatakan peningkatan kapasitas produksi secara terukur (undertake capacity growth) adalah salah satu strategi perseroan untuk mempertahankan posisi sebagai leader market di industri semen nasional.
“Juga tanggung jawab perseroan untuk menopang pertumbuhan ekonomi nasional dengan permintaan semen yang terus tumbuh,” katanya di Padang, seusai Ground Breaking Pembangunan Proyek Indarung VI, Senin (26/5/2014).
Dia mengatakan tahun ini, Semen Indonesia membangung pabrik baru di Padang, Sumatra Barat dan Rembang, Jawa Tengah yang peresmian pengerjaannya dilaksanakan pertengahan Juni 2014. Selain itu, juga dilakukan upgrading pabrik existing di sejumlah daerah.
“Untuk Indarung IV, masa konstruksinya diatargetkan 30 bulan sampai dengan mechanical completion [di luar masa commissioning], targetnya semester dua 2016 selesai,” ujarnya.
Sementara itu, Munadi Arifin, Direktur Utama PT Semen Padang mengatakan pengerjaan fisik proyek Indarung VI sudah melalui proses kajian kelayakan, perencanaan, perancangan dan desain.
“Pabrik baru mutlak dibutuhkan Semen Padang saat ini, untuk meningkatkan daya saing di tengah ketatnya kompetisi perusahaan semen di Indonesia,” katanya.
Dia menuturkan saat permintaan (demand) semen secara nasional meningkat, market share PT Semen Padang beberapa tahun terakhir justru terus mengalami penurunan.
Saat ini kapasitas pabrik PT Semen Padang melalui empat unit pabrik (Indarung II, III, IV & V) adalah 6,5 juta ton per tahun. Selain itu, tahun ini juga dioperasikan grinding plant/cement mill di Dumai dengan kapasitas sekitar 1 ton per tahun.
“Artinya, dengan dibangunnya pabrik Indarung VI, kapasitas Semen Padang akan meningkat menjadi 10,5 juta ton per tahun,” ujar Munadi.
