Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PERUSAHAAN HABIBIE: Kantongi Pesanan 125 Pesawat R80

Mantan Presiden BJ Habibie memperlihatkan desain pesawat yang dibuatnya. Pesawat R80 terpesan 125 unit/Worldpress
Mantan Presiden BJ Habibie memperlihatkan desain pesawat yang dibuatnya. Pesawat R80 terpesan 125 unit/Worldpress

Bisnis.com, JAKARTA--Perusahaan manufaktur pesawat milik BJ Habibie, PT Regio Aviasi Industri (RAI) telah mengantongi pesanan 125 unit pesawat R80 dan siap memproduksinya pada 2018 setelah memperoleh sertifikat layak terbang.

"Pesanan 125 unit itu yakni 100 unit dari NAM Air, anak perusahaan Sriwijaya dan 25 unit dari Kalstar Aviation. Siap diproduksi pada 2018," kata Dirut PT RAI Agung Nugroho di sela "Monthly Talk Show Series 2014" yang digelar Ikatan Alumni Program Habibie (Iabie) di Jakarta, Sabtu (24/5/2014) petang,

Saat ini, lanjutnya, masih pada tahap desain awal dan feasibility study yang pada akhir tahun 2014 ditargetkan selesai, setelah itu baru memasuki tahap pengembangan prototipenya.

Pesawat sejenis ATR dengan sekitar 80 kursi ini, menurutnya, memiliki sejumlah keunggulan, yakni lebih ekonomis, baik murah dari segi harga, biaya pemeliharaan, juga irit bahan bakar karena merupakan pesawat terbang berbaling-baling(turboprop).

"Selain itu pesawat ini juga lebih nyaman, karena dari sisi noise dan getaran rendah, sesuai standar internasional. R80 ini juga lebih aman karena sistem kontrolnya canggih, mudah dioperasikan, serta ramah lingkungan," papar Agung seperti dikutip Antara.

Menurut catatan Bisnis, pada tahap awal sudah ada 50 ahli yang mengerjakan desainnya, termasuk para ahli dari PT Dirgantara Indonesia. SDM ini akan ditingkatkan menjadi 500 hingga 1.000 orang ketika masuk dalam tahap pengembangan.

R80 merupakan pengembangan dari pesawat N-250 yang dibidani BJ Habibie, tapi dihentikan proyeknya oleh International Monetary Fund (IMF) karena krisis ekonomi 1998, namun demikian telah dimodifikasi, seperti badan yang lebih besar.

R80 juga didesain untuk digunakan pada rute pendek dengan jarak tempuh kurang dari 600 km dan mampu diakomodasi oleh bandara dengan landasan pendek.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ismail Fahmi
Editor : Ismail Fahmi
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper