Bisnis.com, JAKARTA – Keengganan pemerintah memangkas anggaran subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (RAPBN-P) 2014 nanti diperkirakan akan berdampak pada mandegnya beberapa pengerjaan infrastruktur.
Kondisi tersebut dikarenakan adanya rencana pemangkasan anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum sekitar 6%-30%.
Ekonom the Indonesia Economic Intelligence, Sunarsip sudah menduga kemungkinan pemerintah membatalkan beberapa proyek-proyek penting di bidang infrastruktur yang sedang direncanakan.
“Nah yang dikorbankan itu adalah belanja-belanja yang memang masih menjadi wilayahnya diskresinya pemerintah. Apa itu? Belanja modal untuk infrastruktur-infrastruktur yang menurutnya [pemerintah] memang tidak perlu harus dilakukan,” ujarnya saat berkunjung di Wisma Bisnis Indonesia, Senin (19/5/2014).
Dampaknya, target Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) pun akan tercapai.
“Target-target MP3EI saya kira tidak akan realistis,” ujarnya.
Seperti diketahui, pada kuartal I/2014 realisasi investasi proyek MP3EI baru mencapai Rp10 triliun untuk 13 unit dari target Rp629 triliun untuk 166 unit tahun 2014.
Sunarsip pun mengatakan Menteri Perekonomian yang baru, Chairul Tanjung dinilai tidak akan bisa berbuat banyak terkait akselerasi proyek MP3EI.
“CT [Chairul Tanjung] pun kalau konsisten terhadap pernyataan SBY kepada Dahlan Iskan, CT itu tidak akan mengambil kebijakan-kebijakan yang strategis. Melanjutkan apa yang sudah dirancang sejak lama.”
Menurutnya, Chairul hanya bertugas pada penjagaan stabilitas perekonomian.
“Menjaga stabilitas, khususnya stabilitas harga menjelang puasa. Itu saja. Saya kira Menko Perekonomian sekarang dalam konteks APBN 2014 tidak akan membuat terobosan-terobosan baru, misalnya proyek-proyek strategis yang akan dilakukan di 2014,” paparnya.