Bisnis.com, JAKARTA – Bank Indonesia memperkirakan tekanan kenaikan harga meningkat 3 bulan mendatang menjelang bulan puasa akhir Juni.
Hal itu terindikasi pada indeks ekspektasi harga (IEH) yang meningkat dari 170,7 menjadi 175,2.
“Peningkatan tekanan harga terutama terjadi pada kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau; kelompok bahan makanan ; serta kelompok sandang,” tulis BI dalam publikasi survei konsumen, Jumat (4/4/2014).
Peningkatan ekspektasi harga 3 bulan ke depan itu terjadi di 8 dari 18 kota yang disurvei dengan kenaikan tertinggi terjadi di Banjarmasin (16,6 poin) dan DKI Jakarta (10,3 poin).
Untuk ekspektasi yang lebih panjang, bank sentral juga memprediksi tekanan kenaikan harga 6 bulan mendatang meningkat, tercermin dari IEH yang naik dari 177,5 menjadi 178,6, akibat kekhawatiran terhadap kondisi keamanan dan sosial politik pasca-Pemilu Presiden.
“Selain itu, responden mengkhawatirkan kemungkinan kenaikan harga BBM dan tarif tenaga listrik.”
Peningkatan IEH 6 bulan mendatang terjadi pada 7 kota yang disurvei dengan penurunan terbesar terjadi di Banjarmasin (21,3 poin) dan Bandung (11,7 poin).