Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PENCABUTAN SUBSIDI LISTRIK: Pasti Ada Penolakan, Pemerintah Diminta Tegas

Pencabutan subsidi listrik untuk industri golongan I-3 dan I-4 serta rumah tangga besar mulai berlaku pada Mei hingga Desember 2014.

Bisnis.com, JAKARTA - Pencabutan subsidi listrik untuk industri golongan I-3 dan I-4 serta rumah tangga besar mulai berlaku pada Mei hingga Desember 2014.

Pemerintah diminta untuk tetap konsisten menjalankan kebijakan yang sudah disepakati bersama legislatif tersebut.

Pengamat energi dari Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi), Sofyano Zakarya mengatakan DPR, pemerintah dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) harus bisa menjelaskan secara rasional kebijakan pencabutan subsidi listrik untuk industri itu.

Menurutnya, aksi penolakan dari pelaku usaha merupakan hal yang biasa, seiring dengan itu  pemerintah harus tetap konsisten dan bisa memberikan penjelasan yang rasional.

 

“Dalam beberapa kasus misalnya kenaikan BBM atau konversi minyak ke gas, juga mendapatkan penolakan. Tetapi kalau pemerintah konsiten menjalankan, akhirnya reda juga,” ujarnya.

Dia menilai selama ini industri dan masyarakat sudah terbiasa dengan harga listrik yang murah dan jauh dari harga keekonomian. Oleh sebab itu, ketika ada rencana kenaikan tarif listrik atau pencabutan subsidi, maka gejolak atau reaksi penolakan pasti terjadi. Namun lambat laun, masyarakat juga akhirnya akan paham.

“Karena kebijakan ini sudah melalui kesepakatan dalam rapat di DPR, semua harus bersama-sama memberikan penjelasan dan mengutarakan alasan mengapa subsidi dicabut dan berapa harga keekonomiannya.”

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Riendy Astria
Editor : Yusran Yunus

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper