Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

BISNIS PROPERTI: Ekspatriat Masih Jadi Target Pasar

Meskipun jumlahnya terus menurun dalam tiga tahun terakhir, para ekspatriat yang menjadi tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia dinilai masih menjadi celah pasar yang potensial bagi proyek properti kelas menengah atas.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Meskipun jumlahnya terus menurun dalam tiga tahun terakhir, para ekspatriat yang menjadi tenaga kerja asing (TKA) di Indonesia dinilai masih menjadi celah pasar yang potensial bagi proyek properti kelas menengah atas.

Associate Director Consultancy and Research Knight Frank Hasan Pamudji mengatakan ke depan segmen pasar itu masih prospektif bagi pengembangan jenis properti service apartement, apartemen sewa dan hotel menengah atas.

Dia menjelaskan, suplai properti yang menyasar ekspatriat berjalan seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia. Potensi ekonomi negara, jelasnya, telah menarik sejumlah besar korporasi multinasional dengan para pekerja asingnya.

Menurutnya, dengan peluang pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih baik, pertambahan jumlah para pekerja asing masih akan membuka peluang bagi para pengembang properti.

Demand  masih akan ada,” jelas Hasan kepada Bisnis, Senin (31/3/2014).

Kendati begitu, menurut Hasan, celah pengembangan itu masih berpusat pada lokasi-lokasi strategis, seperti Bekasi dan Jakarta Selatan.

Dia menyatakan di Bekasi peluang itu bertumbuh seiring berkembangnya sektor industri. Sementara, sambung Hasan, potensi di Jakarta Selatan, khusunya di koridor TB Simatupang bertumbuh dengan hadirnya sejumlah perkantoran korporasi internasional.

Selain itu, ungkapnya, kawasan pusat bisnis [central business district/CBD] di segitiga emas Jakarta juga berpotensi, kendati pertumbuhan pasokan tidak signifikan

“Lokasi yang berdekatan dengan pusat aktifitas kerja mereka jadi pilihan karena memudahkan mereka,” ujar Hasan.

Berdasarkan data Ijin Mempekerjakan Tenaga Kerja  Asing (IMTA) yang diterbitkan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi selama 2013, tercatat sebanyak 68.957 orang TKA yang bekerja di Indonesia.

Jumlah itu menurun bila dibandingkan dengan jumlah TKA yang masuk dan  bekerja di Indonesia pada 2012 sebanyak 72.427 orang dan pada 2011 sebanyak 77.307 orang.

Selain dipengaruhi naik turunnya nilai investasi dan laju perekonomian Indonesia, penyebab lain turunnya TKA adalah pengetatatan ijin masuk dengan mempertimbangkan beberapa aspek khusus.

Dalam beberapa tahun terakhir TKA asal China, Jepang dan Korea Selatan, India serta Malaysia tetap mendominasi jumlah total TKA di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper