Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Koperasi Indonesia Berpotensi Masuk 300 Besar Dunia

Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan mengatakan koperasi Indonesia masih berpeluang masuk kelompok elite 300 besar dunia menyusul Koperasi Warga Semen Gresik yang pada tahun ini menempati posisi 233 dunia.
Menkop & UKM Sjarifuddin Hasan/Bisnis.com
Menkop & UKM Sjarifuddin Hasan/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Koperasi dan UKM Sjarifuddin Hasan mengatakan koperasi Indonesia  masih berpeluang masuk kelompok elite 300 besar dunia menyusul Koperasi Warga Semen Gresik yang pada tahun ini menempati posisi 233 dunia.

”Dari 200.701 jumlah koperasi Indonesia yang tercatat saat ini, saya optimistis masih ada yang bisa menyusul masuk 300 dunia,” katanya kepada wartawan, seperti yang disampaikan bagian Hubungan Masyarakat instansi itu, Kamis (27/03)

Kekuatan koperasi Indonesia makin diperlukan untuk menyongsong pasar tunggal Asia Tenggara yang akan diberlakukan pada 2015 mendatang. Ada lima elemen yang mendasari dan harus diantisipasi pegiat koperasi menjelang Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) itu.

Yakni, pergerakan bebas barang, bebas jasa, bebas investasi, bebas modal, dan pergerakan bebas pekerja trampil. Jika koperasi Indonesia mampu mengamalkan nilai-nilai dasar koperasi, maupun mengadopsi pengalaman negara maju membangun koperasi, MEA bisa disambut tanpa kekhawatiran.

Menurut dia, pasar tunggal Asean diharapkan bisa meningkatkan efisiensi usaha di semua kegiatan ekonomi. Berdasarkan hal itu MEA juga diharapkan akan mendorong tingkat persaingan atau kemampuan koperasi-koperasi Indonesia.

Apalagi jika seluruh unit koperasi bersatu untuk melakukan tindakan secara bersama-sama menghadapi MEA, dia semakin optimistis kekuatan koperasi Indonesia akan menjadi lebih kuat, efisien dan mampu bersaing dengan pelaku ekonomi Asean lainnya.

”Pemerintah  tentu saja tidak akan berdiam diri, karena telah dan terus melakukan langkah strategis menciptakan iklim usaha yang kondusif. Termasuk untuk pelaku usaha mikro, kecil dan menengah,” tegas Sjarifuddin Hasan.

Menurut laporan International Cooperative Alliance (ICA), sumbangan 300 koperasi terbaik dunia sangat signifikan. Koperasi pertanian dan kehutanan merupakan penyumbang terbesar dengan total pendapatan US$472 miliar, atau sekitar 28,85% dari total pendapatan koperasi 300 dunia.

Jepang menjadi contoh koperasi terbaik dunia yang mengembangkan usaha pertanian. Koperasi Zen-Noh dan Zenkyoren menempati posisi teratas di sektor usaha tersebut. “Saya bahkan berkali-kali mengunjungi markas kedua koperasi itu, dan bangga atas keberhasilan mereka.”

Karena itu rakyat Indonesia harus bangga melihat perkembangan koperasi di Indonesia.  Pemerintah meminta pegiat koperasi agar terus memompa semangat agar bisa terwujud koperasi lain menyusul jejak Koperasi Warga Semen Gresik untuk masuk 300 dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper