Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah menyatakan realisasi mandatori biodiesel sepanjang 2013 mampu menghemat devisa negara sebesar US$779 juta. Penghematan tersebut berasal dari pengurangan impor BBM.
Direktur Bioenergi, Ditjen EBTKE Kementerian ESDM Dadan Kusdiana mengatakan sejak mandatori ditetapkan pada September 2013, konsumsi Bahan bakar nabati (BBN) mencapai 551.101 KL dan berhasil menghemat devisa sebesar US$429 juta.
“Realisasi sepanjang 2013 di PSO atau bersubsidi sebesar 930.561 KL, non PSO sebesar 1,01 juta KL sedangkan untuk pembangkit listrik sebesar 20.832 KL,” jelasnya, Rabu (12/3/2014).
Data Kemen ESDM menyebutkan target mandatori BBN untuk PSO dari tahun ke tahun terus meningkat.
Rinciannya pada 2011 ditarget sebesar 590.650 KL, realisasinya 358.812 KL atau naik 60,75%.
Pada 2012, target naik menjadi 694.440 KL dan realisasinya 669.398 KL atau sebesar 96,39%.
Pada 2013 ditarget sebesar 1,2 juta KL, sementara realisasinya hanya 930.561 KL atau 77,40% saja.
Sedangkan pada tahun ini ditarget 1,64 juta KL.