Bisnis.com, JAKARTA – Pemerintah tetap akan menerbitkan surat utang negara berdenominasi euro atau euro bond tahun ini, tetapi dengan target indikatif kecil menyusul minat investor yang minim.
“Kalaupun euro bond terbit, size-nya tidak terlalu besar,” kata Wakil Menteri Keuangan Bambang P.S. Brodjonegoro, Minggu (9/3/2014).
Namun, Bambang enggan menyebutkan target indikatif yang akan dikejar karena detail rencana ada di tangan Ditjen Pengelolaan Utang. Dirjen Pengelolaan Utang Robert Pakpahan tak merespons ketika dihubungi.
Sebelumnya, Bambang yang baru saja pulang dari road showeuro bond ke sejumlah negara di Eropa mengemukakan pasar selama ini terbiasa dengan surat utang berdenominasi dolar Amerika Serikat.
“Jadi, buat mereka (euro bond) barang baru. Mereka masih wait and see dulu,” katanya (Bisnis, 7/3/2014).
Seperti diketahui, pemerintah tahun ini berencana menerbitkan obligasi berdenominasi yen (samurai bond) dan euro bond sebagai diversifikasi instrumen di pasar utang. Otoritas fiskal sebelumnya menyebutkan ingin meraup US$6,5 miliar setara hampir Rp70 triliun dari penerbitan obligasi valas berdenominasi dolar AS, yen maupun euro. Angka itu sama dengan 19,5% dari total emisi SBN bruto Rp357,96 triliun dalam APBN 2014.