Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Keuangan merasa serba salah dengan strategi penerbitan surat utang negara yang dikebut awal tahun, sedangkan penyerapan anggaran belanja oleh kementerian/lembaga baru terjadi akhir tahun.
Wakil Menteri Keuangan Anny Ratnawati mengeluhkan pola penumpukan pencairan anggaran pada akhir tahun yang masih terjadi, meskipun ada pola perbaikan kinerja realisasi belanja kementerian/lembaga.
"Penumpukan belanja di belakang, membuat kami serba salah. Mau front loading surat berharga negara, argonya (bunga) dihitung dari awal, tapi belanjanya di belakang,” katanya, dikutip dari laman Kemenkeu, Selasa (25/2/2014).
Ketidaksesuaian antara penyerapan anggaran dan pembiayaan tersebut, menurutnya, menjadi sesuatu yang harus segera diselesaikan.
Meskipun demikian, dia menyoroti penyerapan belanja juga harus diimbangi dengan kualitas program. Dia mengimbau agar K/L dan pemerintah daerah meningkatkan kualitas realisasi belanja untuk tahun anggaran 2014.
“Kita nanti bukan hanya mengukur dari besaran disbursement yang dilakukan, tetapi juga sejauh mana output dan outcome-nya," ujarnya.