Bisnis.com, JAKARTA - Meski terbelit utang sehingga berimbas pada kegiatan operasinal, ketapatan waktu penerbangan atau on time performance (OTP) Merpati Nusantara ternyata tidak lebih buruk dibandingkan dengan maskapai lain selama 2013.
Kepala Humas Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Israfulhayat menginformasikan Merpati menduduki peringkat ketiga dari bawah dengan persentase 73,72% dari 36.267 penerbangan sepanjang 2013.
Posisi tersebut lebih tinggi dari Wings Air 72,37% (59.528 penerbangan) dan Indonesia Air Asia di posisi juru kunci dengan persentase 71,58% (38.725 penerbangan).
Dia melanjutkan, posisi teratas ditempati Batik Air dengan persentase 89,59% (5.344 penerbangan) disusul Garuda Indonesia 84,05% (168.374 penerbangan). Adapun posisi ketiga direngkuh Sriwijaya Air dengan persentase 80,94% (71.903 penerbangan).
Secara rata-rata keseluruhan, lanjutnya, total OTP pada badan usaha angkutan udara niaga berjadwal dalam negeri dengan pangsa pasar lebih dari 3% periode 2013 adalah sebesar 77,85% dengan jumlah penerbangan 617.189.
Menurutnya, secara keseluruhan, faktor teknis operasional menjadi penyebab utama terjadinya keterlambatan penerbangan yaitu 46,52%. Di samping itu, keterlambatan yang disebabkan oleh maskapai sebanyak 33,75%, penyebab faktor lain-lain 14,82% dan faktor cuaca 4,95%.
Terkait dengan pembatalan penerbangan, kata dia, prosentase terbesar penyebab pembatalan penerbangan pada badan usaha angkutan udara dengan pangsa pasar lebih dari 3% periode 2013 adalah faktor lain-lain sebanyak 1,67%.
Sementara itu, pembatalan penerbangan yang disebabkan oleh maskapai adalah 0,41%, faktor teknis operasional 0,12%, dan faktor cuaca 0,03%.
“Diharapkan pada tahun ini, OTP masing-masing maskapai lebih meningkat lagi, sehingga pengaduan pengguna jasa terkait keterlambatan penerbangan berkurang yang akan berujung pada meningkatnya pelayanan jasa transportasi udara,” jelasnya Minggu (16/2/2014).
Berikut daftar OTP maskapai nasional pada 2013:
Maskapai | OTP | Jumlah penerbangan |
Batik Air | 88,59% | 5.344 |
Garuda Indonesia | 84,05% | 168.374 |
Sriwijaya Air | 80,94% | 71.903 |
Citilink | 80,27% | 39.309 |
Lion Air | 74,55% | 182.452 |
Mandala Airlines | 73,81% | 15.287 |
Merpati Nusantara | 72,73% | 36.267 |
Wings Air | 72,37% | 59.528 |
Indonesia Air Asia | 71,58% | 38.725 |
Sumber: Kemenhub