Bisnis.com, SURABAYA - Kenaikan tarif kereta api ekonomi jarak jauh sebesar 100% per 1 Januari 2014 tak akan berubah, kendati pemerintah menyetujui subsidi Rp1,2 triliun.
Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan menguraikan public service obligation (PSO) Rp1,2 triliun pada 2014 dialokasikan untuk kereta komuter, seperti seperti KRL maupun kereta sejenis di daerah seperti Pramex.
"Ada pula untuk komuter di Sumatra dan kereta perintis di Aceh. Itu saja sudah habis," jelasnya di Surabaya, Kamis (12/12/2013) malam.
Dia menguraikan dana PSO itu kemungkinan besar baru ditandatangi Januari 2014. Dari alokasi Rp1,2 triliun, katanya, sekitar Rp300 miliar di antaranya merupakan kekurangan pembayaran subsidi pada 2013.
Sementara itu, Adapun sisanya, lanjut dia, diperuntukkan bagi subsidi tiket kereta komuter, sehingga kereta ekonomi jarak jauh mendasarkan pada tariff keekonomian yang mengikuti kenaikan harga bahan bakar minyak.
"Jarak jauh baru bisa turun bila diberikan PSO lagi," tegasnya.
Manager Humas PT KAI Daop 8 Surabaya Sri Winarto menguraikan kenaikan tarif kereta ekonomi berlaku 2014, tetapi pembelian tiket bisa dilakukan mulai saat ini.
Tiket Kereta Api Logawa (Purwokerto-Surabaya Gubeng-Jember) yang semula Rp50.000 naik menjadi Rp100.000. Selanjutnya, KA Kertajaya (Surabaya Pasar Turi-Tanjung Priok) semula Rp50.000 menjadi Rp155.000.
Untuk KA Pasundan (Surabaya Gubeng-Kiaracondong) semula Rp55.000 menjadi Rp110.000. KA Sritanjung (Lempuyangan-Banyuwangi) semula Rp50.000 menjadi Rp95.000. Sementara itu, KA Matarmaja (Malang-Pasar Senen) semula Rp65.000 menjadi Rp130.000.