Bisnis.com, CILEGON - Produsen peralatan industri, infrastruktur dan energi PT Cilegon Fabricator (CF) menginvestasikan US$10 juta untuk mengembangkan unit usaha baru dalam menghasilkan panel boiler atau panel pembangkit listrik tenaga uap guna memenuhi target produksi 21.029 ton pada 2014.
Yukihiro Kajiwara, Presiden Direktur Cilegon Fabricators, mengatakan penambahan investasi tersebut untuk meningkatkan kapasitas produksi dari 22.000 ton per tahun menjadi 26.000 ton per tahun atau untuk memproduksi boiler dari 20% menjadi 40% dari total produksi global IHI Corporation, induk perusahaan CF asal Jepang.
"Dari 20 perusahaan yang dioperasikan IHI di Asia Tenggara, Cilegon Fabricators yang memiliki fasilitas produksi boiler terbesar dengan kapasitas mencapai 26.000 ton per tahun dengan produk utama struktur baja, sistem saluran, peralatan penanganan, jembatan, panel boiler, generator uap, dan pipa," jelasnya dalam presentasi kunjungan media di pabrik Cilegon, Senin (18/11/2013).
Riady Zakir, Direktur Produksi Cilegon Fabricators, menjelaskan tahun ini produksi peralatan industri, energi dan infrastruktur hanya tercapai 14.185 ton, di antaranya yakni produksi struktur baja 8.902 ton, pressure part (panel boiler) 2.044 ton, pipa 311 ton dan alat pembangkit listrik 2.928 ton.
"Pada 2010 - 2012 produksi kami sempat turun, karena yang kami memproduksi berdasarkan pesanan. Pada waktu itu terjadi penundaan suatu proyek, sementara kami tidak ada waktu lagi untuk mencari pengganti proyek," jelasnya.
Dia menjelaskan tahun depan akan ada beragam proyek yang diperkirakan produksinya mencapai 21.029 ton, di antaranya yakni produksi struktur baja 14.260 ton, panel boiler 4.369 ton, 450 ton pipa, dan 1.950 ton proyek pembangkit listrik.
"Selama ini 20% hasil produksi digunakan untuk kebutuhan di Indonesia dan 80% diekspor, untuk itu kami memiliki pelabuhan sendiri atau jetty dengan kedalaman laut 7 meter dan kapasitas kapal 12.000 DWT, agar proses ekspor barang dan impor bahan baku semakin mudah," jelasnya.
Adapun bahan baku besi yang diperoleh dari impor sekitar 60% dan 40% dari lokal seperti disuplai dari PT Gunung Garuda dan PT Krakatau Steel.
Hiroshi Horiguchi, General Manager IHI Corporation, menilai pengembangan perusahaan hingga ke seluruh dunia tidak lepas dari target pasar industri, dan Indonesia merupakan salah satu dari 4 pasar strategis.
"Pasar strategis menurut kami adalah Indonesia, Vietnam, Malaysia, dan Thailand. Kalau bicara Indonesia, pasarnya sangat besar dilihat dari populasi, dan untuk berinvestasi, kami tidak melihat jangka pendek tapi jangka panjang," ujarnya.