Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Baja Ringan, Penjualan BlueScope Lysaght Naik 20%

Penjualan produk material baja ringan PT NS BlueScope Lysaght Indonesia tahun ini meningkat 20% dibandingkan tahun lalu, karena didukung oleh perkembangan proyek infrastruktur dan properti dalam negeri yang meningkat terutama pada awal tahun.

Bisnis.com, JAKARTA - Penjualan produk material baja ringan PT NS BlueScope Lysaght Indonesia tahun ini meningkat 20% dibandingkan tahun lalu karena didukung oleh perkembangan proyek infrastruktur dan properti dalam negeri yang meningkat terutama pada awal tahun.

Tan Wie Siung, Sales Manager Central Bluescope Lysaght Indonesia, mengatakan untuk mendongkrak penjualan material bangunan dari baja ringan, pihaknya mencoba menggandeng sejumlah instansi pemerintah yang rencananya tahun depan gencar membangun infrastruktur.

"Kami sedang pendekatan dengan pemerintah terkait peningkatan infrastruktur termasuk proyek MRT [mass rapid transit] dan bandara yang sedang digencarkan," katanya saat ditemui di pameran Indonesia International Infrastructure Conference and Exhibition (IIICE), JCC, Jumat (15/11/2013).

Menurutnya, rencana proyek pembangunan bandara di berbagai daerah akan menjadi potensi pasar industri material baja ringan ini. Selain proyek pemerintah, Bluescope Lysaght juga menargetkan pasar baja ringan bagi pembangun pabrik-pabrik yang merupakan ekspansi dari perusahaan asing ke Indonesia.

"Akan banyak pergudangan dan pabrik dibangun, yang paling banyak dibutuhkan nanti adalah penutup atap dari baja ringan," ujar Tan.

Dia menambahkan, Bluescope Lysaght mulai memperkenalkan produk baru flexlok (atap baja ringan dan flexible) yang digunakan untuk proyek bangunan bandara, warehouse, pabrik dan stadion. Flexlok pertama kali dikembangkan di Cina dan diproduksi di Indonesia pada awal 2013.

Pabrik Bluescope Lysagth memiliki kapasitas produksi flexlok sebesar 300 ton per bulan. Tahun ini, penjualan flexlok sudah mencapai 600 ton yang merupakan kerja sama dengan proyek convention centre di Tangerang.

"Kami menyuplai 600 ton flexlok atau sekitar 80.000 m2. Itu pilot project kami," katanya.

Dalam memproduksi atap baja ringan, Bluescope memperoleh bahan baku baja dari BlueScope Steel di Indonesia. BlueScope Steel merupakan produsen baja yang berbasis di Australia. Selain itu, bahan baku produk konstruksi juga disuplai dari PT Krakatau Steel.

BlueScope Lysaght Indonesia selama 40 tahun telah mengembangkan 18 jenis produk konstruksi baja ringan berupa atap, dinding, dan decking. BlueScope Lysaght mengklaim bahwa pihaknya merupakan pemimpin pasar di sektor material dan penyedia baja lapis untuk atap dan dinding sejak 1973.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Peni Widarti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper