Bisnis.com, JAKARTA - Pelayanan 30 kapal roll on- roll off (ro-ro) yang mengangkut kendaraan dan kargo antarpulau melalui dermaga konvensional Pelabuhan Tanjung Priok akan direlokasi ke terminal khusus mobil , yang di kelola Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu.
Pasalnya mulai awal 2014, PT Pelabuhan Indonesia II /IPC memfokuskan Pelabuhan Tanjung Priok hanya untuk melayani kegiatan sandar kapal dan bongkar muat peti kemas serta kargo umum jenis curah dan breakbulk (nonkontainer) rute ekspor impor maupun antarpulau untuk meningkatkan produktivitas dan kapasitas tampung pelabuhan.
General Manager Pelindo II Tanjung Priok, Ari Henryanto mengatakan fokus pelayanan peti kemas dan breakbulk tersebut akan dimulai pada 2014 sehingga terhadap kegiatan kapal dan kargo lainnya akan dialihkan ke fasilitas dermaga lain yang sudah tersedia.
“Untuk layanan kapal jenis ro-ro domestik akan dialihkan semuanya ke fasilitas dermaga khusus mobil yang di saat ini dikelola Indonesia Kendaraan Terminal (IKT). Kami juga sedang merancang untuk merelokasi kegiatan layanan kapal penumpang ke lokasi lain,” ujarnya kepada Bisnis, pagi hari ini, Rabu (23/10/2013).
Dia mengatakan kegiatan kapal roll on-roll off (ro-ro) pengangkut kendaraan dan kargo domestik yang selama ini dilayani di dermaga konvensional pelabuhan Priok cukup banyak yakni mencapai 30 kapal dengan total kunjungan rata-rata 73 ship call/bulan.
Produktivitas bongkar muat kendaraan yang diangkut kapal ro-ro domestik di dermaga konvensional pelabuhan Tanjung Priok tersebut bisa mencapai 13.353 unit perbulan atau setara 160.236 unit/tahun.
“Kami sudah bicara dengan manajamen IKT untuk mengalihkan kegiatan kapal ro-ro domestik itu ke fasilitas IKT,” paparnya.
Ari mengatakan meskipun perolehan pendapatan cabang pelabuhan Priok berpotensi tergerus dengan pengalihan kegiatan kapal ro-ro ke IKT tersebut, namun hal itu hanya bersifat sementara karena di sisi lain kondisi kapasitas dermaga sandar kapal dan lapangan penumpukan di Pelabuhan Tanjung Priok akan bertambah.
“Tidak masalah (soal pendapatan) yang tergerus itu, lagipula IKT itu kan juga anak perusahaan IPC,” tuturnya.
Dia juga mengatakan,pembenahan terhadap kapasitas tampung pelayanan kapal dan peti kemas antarpulau di Pelabuhan Tanjung Priok terus dilakukan dengan sasaran agar produktivitas bongkar muat peti kemas domestik bisa menyamai produktivitas peti kemas internasional.
“Selain peti kemas internasional, potensi arus peti kemas domestik di Priok setiap tahunnya juga cukup besar,” ujarnya.