Bisnis.com,JAKARTA—Pabrik gula milik BUMN sudah seharusnya direvitalisasi, hanya saja butuh dana besar untuk melakukannya. Kementerian Perindustrian memperkirakan dana yang dibutuhkan mencapai Rp8 triliun.
Dirjen Industri Agro Kemenperin Panggah Susanto mengatakan pabrik gula milik BUMN tidak dapat memproduksi gula rafinasi karena teknologi yang dimilikinya sudah ketinggalan. Oleh karena itu perlu direvitalisasi.
“Revitalisasi pabrik gula harus segera dilakukan karena pabrik-pabrik yang ada sudah ketinggalan. Hanya saja dibutuhkan dana yang besar untuk melakukan revitalisasi ini,” katanya, Kamis (10/102013).
Produksi gula rafinasi menggunakan teknologi karbonasi sementara teknologi yang dimiliki pabrik gula saat ini adalah teknologi lama yang menggunakan sistem solutasi.
Perbedaan inilah yang menyebabkan pabrik gula belum mampu memproduksi gula rafinasi.
Panggah menyayangkan kondisi ini karena kebutuhan gula rafinasi akan meningkat pada tahun mendatang seiring dengan pertumbuhan industri makanan dan minuman. (ra)