Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CIMB Niaga Proyeksikan Ekonomi Hanya Tumbuh 5,5% Tahun Depan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk memproyeksikan ekonomi Indonesia pada tahun politik 2014 hanya tumbuh 5,5%, yang ditopang oleh tingginya konsumsi domestik terutama menjelang perhelatan lima tahunan, Pemilihan umum.

Bisnis.com, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk memproyeksikan ekonomi Indonesia pada tahun politik 2014 hanya tumbuh 5,5%, yang ditopang oleh tingginya konsumsi domestik terutama menjelang perhelatan lima tahunan, Pemilihan umum.

Proyeksi tersebut lebih pesimistis  dibandingkan dengan perkiraan Bank Indonesia sebesar 5,8%--6,2%, meskipun lebih tinggi dibandingkan Bank Dunia sebesar 5,3% dan Dana Moneter Internasional (IMF) 5,25%.

Kepala Ekonom Bank CIMB Niaga Winang Budoyo mengatakan Pemilu 2014 akan mendorong konsumsi domestik tumbuh lebih tinggi, seperti yang sudah terjadi pada 2009 lalu. “Pendorong pertumbuhan ekonomi masih konsumsi domestik dan sedikit ada pertolongan dari Pemilu,” jelasnya Kamis (10/10/2013).

Sementara itu, dia memprediksi ekspor Indonesia masih sulit tumbuh karena masih didominasi oleh barang komoditas yang sangat tergantung pada harga global. "Sebanyak 60% ekspor kita adalah komoditas yang sangat tergantung harga dunia," ujarnya.

Menurutnya, pertumbuhan ekonomi 5,5% tidaklah rendah, karena Indonesia masih berpeluang untuk menjadi terbesar kedua dalam pertumbuhan ekonomi. IMF memproyeksi ekonomi global akan tumbuh 3,6% pada 2014, sementara pada tahun ini diproyeksi hanya tumbuh 2,9%.

“Dengan pertumbuhan 5,5%, maka Indonesia bisa menjadi negara dengan pertumbuhan ekonomi terbesar kedua, setelah China yang diprediksi IMF sebesar 7,3%, sementara India sekitar 3,8%,” ujarnya.

Menurut Winang, tantangan pada 2014 adalah menjaga kestabilan Rupiah yang mungkin akan mendapatkan tekanan dari gejolak global seperti pengurangan stimulus moneter oleh The Fed. Selain itu, dia mengharapkan pemerintah bisa menjaga pasokan dan distribusi pangan agar inflasi lebih terkendali.

“Tahun depan Indonesia juga butuh kestabilan, bukan hanya ekonomi namun juga politik terutama dalam pelaksanaan Pemilu,” ujarnya.

Winang menambahkan pertumbuhan kredit perbankan nasional diprediksi pada kisaran 15%--18%, yang akan mengikuti pada kondisi ekonomi nasional. “Pertumbuhan tersebut akan membuat perbankan lebih sehat,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ismail Fahmi
Sumber : donald banjarnahor
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper