Bisnis.com, JAKARTA-PT Pertamina EP belum dapat mengalirkan gas dari Sumur Benggala-1 karena adanya sumbatan di kedalaman 2.597-2.600,5 meter, sehingga perusahaan harus melakukan pembersihan sumur.
Agus Amperianto, Manajer Humas Pertamina EP, mengatakan pembersihan sumur akan dilakukan pada 5 Oktober 2013. Setelah itu, perusahaan akan melakukan tes ulang pengaliran gas dari sumur tersebut.
Dia menuturkan perusahaan mengalokasikan dana US$1,5 juta untuk kegiatan pembersihan Sumur Benggala. Dengan begitu, Pertamina EP dapat segera memenuhi pasokan gas di wilayah Medan, Sumatra Utara.
“Kami juga sudah menyelesaikan kegiatan penggelaran pipa ukuran 6 inchi, untuk mengalirkan gas ke Wampu Station,” katanya di Jakarta, Kamis (3/10/2013).
Menurutnya, pihaknya harus memperbarui perjanjian jual beli gas (PJBG) alokasi gas untuk kelistrikan dan industri di Sumatra Utara itu. Pasalnya, sebelumnya pasokan gas itu berasal dari Lapangan Glagah Kambuna yang dikelola Salamander Energy.
Widhyawan Prawiraatmaja, Deputi Pengendalian Komersial Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas), mengatakan gas dari Sumur Benggala-1 dialokasikan, 2 juta kaki kubik per hari (million metric standard cubic feet per day/MMscfd) untuk PLN, dan 2 MMscfd lainnya untuk industri.
“PJBG alokasi itu akan mengacu kepada kontrak yang sudah ada. Jadi gas bisa langsung dialirkan ke PT PGN [untuk keperluan industri], karena PJBG-nya masih berlaku, sedangkan dengan PLN akan mengacu kepada PJBG yang sebelumnya,” jelasnya.