Bisnis.com, JAKARTA- Pemerintah sudah mengalokasikan gas dari Area Sumur Benggala, Medan milik PT Pertamina EP kepada PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan industri di Medan melalui PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk.
Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pasokan gas 4 juta kaki kubik per hari (Mmscfd) dari Sumur Benggala akan dibagi sama rata kepada PLN dan Industri. Menurutnya, baik PLN maupun industri sangat mendesak membutuhkan pasokan gas.
"Saya sudah terima suratnya, saya baca, yang meneken Menteri ESDM Jero Wacik. Untuk PLN 2 MMscfd dan PGN 2 MMscfd. Nanti gas dari PGN disalurkan untuk industri,” kata Hidayat, Sabtu (21/9/2013).
Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo mengatakan sejak awal pemerintah memang sudah mengusulkan akan membagi rata pasokan gas dari Sumur Benggala kepada PLN dan Industri.
Dia mengatakan sulit bila seluruh pasokan Sumur Benggala diberikan seluruhnya kepada Industri mengingat PLN juga sangat membutuhkan gas untuk pasokan listrik. “Berdasarkan pembahasan tim gabungan, itu memang dibagi,” kata Susilo melalui pesan singkat.
Di sisi lain, kalangan industri pengguna gas meminta pemerintah agar memberikan seluruh gas dari Area Sumur Benggala kepada industri di Medan.
Pemerintah dinilai kurang anitisipasi terhadap penyediaan sumber gas untuk industri di Medan. Ketua Forum Pengguna Industri Gas Bumi (FPIGB) Achmad Safiun mengatakan pasokan gas 4 MMscfd dari Sumur Benggala lebih baik diberikan seluruhnya untuk industri.
Menurutnya, kondisi industri di Medan saat ini mengkhawatirkan mengingat sudah habisnya sumber gas yang ada di sana.
Saat ini, memang ada industri yang berinovasi menggunakan cangkang sawit sebagai pengganti gas, tetapi tidak sedikit industri yang yang sudah berhenti beroperasi akibat kekurangan gas, khususnya industri yang menggunakan gas sebagai bahan baku.
“Gas 4 MMscfd itu sangat penting untuk industri. Kalau dibagi dua dengan PLN, percuma saja saya pikir. Kebutuhan PLN di Medan itu 200 MMscfd, apalah artinya 2 MMscfd,” kata Safiun.
Sementara itu, kebutuhan gas industri di Medan sekitar 35 MMscfd. Bila pasokan 4 MMscfd diberikan kepada industri, itu bisa dimanfaatkan oleh beberapa perusahaan.
Dia mencontohkan, saat ini beberapa perusahaan memang sudah tak beroperasi akibat tak adanya gas, khususnya perusahaan yang bergerak di industri keramik, sarung tangan, dan kaca.
Safiun mengatakan, pihaknya sudah mengajukan permintaan kepada Kementerian Perindustrian dan Kementerian ESDM serta PLN agar gas dari satu-satunya sumber harapan di Medan tersebut diberikan kepada industri.
Presiden Direktur PT Pertamina EP Syamsu Alam mengatakan proses pengaliran gas dari Sumur Benggala sedang dalam persiapan akhir. Diharapkan, dalam waktu dekat sudah bisa beroperasi.