BISNIS.COM, JAKARTA- PT Pertamina Gas (Pertagas) menghimbau agar industri di Medan, Sumatera Utara tidak merelokasi kegiatan operasionalnya ke wilayah lain yang tersedia pasokan gas.
Presiden Direktur Pertagas Gunung Sardjono Hadi mengatakan pasokan gas untuk industri Medan akan siap pada 2014. Sehingga, pihaknya meminta agar industri tidak terburu-buru merelokasi kegiatan operasionalnya ke wilayah lain.
“Kan yang saya dengar banyak industri yang mau relokasi. Saya meminta agar menahan dulu, saya sudah katakan kepada Pertagas Niaga agar di-sounding bahwa 2014 gas sudah siap, jadi jangan buru-buru relokasi,” kata Gunung di sela-sela acara Diskusi “Open Access untuk Keberlangsungan Industri Dalam Negeri” di Jakarta, Rabu (13/3/2013).
Menurutnya, bila pihak industri memindahkan kegiatan operasionalnya ke wilayah lain, akan membuang banyak waktu dan biaya. Untuk itu, pihaknya meminta agar industri bisa bersabar menunggu 2014.
Kesiapan pasokan gas di Medan seiring dengan rampungnya pembangunan pipa gas Arun ke Belawan. Gunung menjanjikan, perampungan pipa Arun ke Belawan akan lebih cepat dari target semula.
Awalnya, Pertagas menargetkan pembangunan pipa rampung pada Desember 2014. Namun, dirinya optimis pembangunan pipa dapat rampung pada Oktober 2014. Adapun prosesnya, saat ini final investment decision (FID) sudah mendapatkan persetujuan dari korporat (PT Pertamina Persero).
“Selain itu, penetapan pemenang regasifikasi juga sudah dipilih, yakni PT Rekayasa Industri.
Sekarang pembangunan pipa Arun-Belawan sedang kita siapkan untuk awardnya pipanya. Sebentar lagi kita umumkan.”
Menurutnya, bila pemenang pengadaan pipa sudah ditetapkan, kemungkinan besar sekitar Agustus 2013 sudah bisa masuk pengiriman pertama pipa Arun-Belawan. Setelah pemenang pengadaan pipa ditetapkan, selanjutnya adalah pengadaan kompressor dan pekerjaan paket rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (engineering, procurement, and construction/EPC).
Diharapkan pada akhir Maret ini sudah bisa ditetapkan pemenang untuk EPC. “Nah tinggal kompressornya, kalau untuk kompressornya kan memang agak lama yah, jadi kita harapkan sebelum april sudah ada pemenangnya,” lanjutnya.
Sehingga, target pada Desember 2014 bisa diupayakan untuk maju ke Oktober 2014. Gunung menjanjikan pihaknya akan berusaha agar target pada Oktober 2014 bisa tercapai. “Soalnya kami concern terhadap suplai gas yang turun terus di Sumatera Utara, jadi ini yang kita prioritaskan untuk segera dituntaskan di jalur itu.”
Adapun investasi yang dikeluarkan Pertagas untuk pembangunan pipa ini sebesar US$500 juta. Awalnya, investasi yang dikeluarkan sekitar US$400 juta, namun lantaran panjang pipa bertambah, investasi pun bertambah. Sebelumnya panjang pipa yang direncanakan sepanjang 270 km, kemudian diperpanjang hingga 350 km.
“Dulu hanya dari SLSA ke pangkalan batu. SLSA itu titik point di Arun. Padahal dulu kita berpikir dari poin A ke SLSA kita pakai DJKN atau pipa hulu yang bisa kita sewa, ternyata kondisi pipa tidak memungkinkan,” jelasnya.
Kemudian, berdasarkan rapat dengan Kementerian BUMN, pihaknya diminta untuk mnembangun pipa baru, yang menggunakan right of way (ROW) dedicated hulu.
Gunung mengatakan kapasitas pipa dari Arun-Belawan yang berdiameter 24 inchi adalah 200 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Nantinya, sebanyak 80 Mmscfd-90 MMscfd akan dialokasikan untuk PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) melalui Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU Belawan).
“Sementara sisanya sekitar 110 Mmscfd-120 MMscfd akan kami alirkan untuk industri di Medan, kami siap alirkan untuk industri,” kata Gunung.(msb)