BISNIS.COM, JAKARTA- PT Pertamina EP menyiapkan anggaran sebesar US$1,5 juta untuk mempercepat produksi gas dari Sumur Benggala guna memenuhi pasokan gas di Medan, Sumatra Utara.
Direktur Eksplorasi dan Pengembangan Pertamina EP Doddy Priambodo mengatakan pihaknya saat ini tengah berkoordinasi dengan pemerintah daerah setempat dan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) untuk mempercepat proses pembangunan pipa.
Menurutnya, pembangunan pipa merupakan hal utama agar gas bisa segera disalurkan untuk industri di Medan. Adapun pipa yang akan dibangun adalah sepanjang 13 km.
“Kapan sumur Benggala bisa berproduksi itu tergantung dari kecepatan pembangunan pipa. Itu nanti pipanya harus lewat bawah sungai dah harus memotong rel kereta,” kata Doddy di kantornya, Kamis (7/3).
Pipa sepanjang 13 km tersebut dibangun dari area Sumur Benggala hingga Lapangan Wampu.
“Jadi nanti titik serahnya di Lapangan Wampu, kemudian akan dijual ke PT Perusahaan Gas Negara (PGN) untuk dia jual lagi ke PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) dan Industri di Medan,” lanjutnya.
Saat ini, pihak SKK Migas sudah menyetujui Put on Production (POP) Sumur Benggala dan memerintahkan Pertamina EP untuk melakukan seismik 3D. Doddy mengatakan sumur sudah dalam posisi siap untuk memproduksi, hanya tinggal menunggu terbangunnnya pipa.
Jadi, setelah pembangunan pipa selesai, sumur bisa berproduksi. Adapun investasi sebesar US$1,5 juta hanya untuk pembangunan pipa saja.
Doddy mengatakan, bila semua proses berjalan dengan lancar, maka gas dari Sumur Benggala bisa berproduksi pada September 2013. “Semoga semua bisa cepat, kami sudah berbicara dengan Gubernur untuk mempercepat pembebasan lahan,” ujarnya.
Berdasarkan hasil tes, gas yang diproduksikan Sumur Benggala bisa mencapai 13-15 juta kaki kubik per hari (MMscfd). Dengan asumsi, setiap lapisan memproduksi sekitar 5 Mmscfd . “Jadi ini cukup menjanjikan, ini ada empat lapisan.”
Seperti diketahui, gas dari Lapangan Glagah-Kambuna, Sumatra Utara yang dioperatori oleh Pertamina EP dan Salamander Energy sedang menurun drastis. Hal ini menyebabkan, industri dan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) menjerit lantaran kekurangan pasokan.
Dipercepatnya eksplorasi Sumur Benggala diharapkan bisa membantu memenuhi pasokan gas untuk industri di Medan. (faa)