Bisnis.com, NANNING— Produk Made in China, Anda pasti sudah akrab? Massifnya gempuran produk China di semua negara membuat produk China mudah ditemukan.
Bahkan, Negeri Tirai Bambu sangat terkenal dalam urusan meng-copy produk asli yang dibuat oleh negara lain. Tas dan sepatu adalah beberapa contoh produk yang sering ditiru oleh China.
Jangan heran, merek tas atau sepatu yang berasal dari Prancis, misalnya, dengan mudah ditemukan di pasar sejumlah negara, tetapi dengan harga jual jauh di bawah harga asli di negara asalnya.
“Gencarnya aksi tiru ala China ini kian mengkhawatirkan,” ujar Marolop Nainggolan, Atase Dagang KBRI Beijing, Senin (2/9/2013).
Bahkanm Marolop mewanti-wanti para pelaku usaha dari Tanah Air, khususnya UKM, yang datang ke China dengan membawa ide-ide baru. Alih-alih mendapatkan pasar baru, pelaku usaha justru bisa gigit jari.
Ide-ide itu bisa saja dipelajari dengan cepat oleh China, dan dengan kekuatan produksi massal yang dimiliki serta kemampuan meniru dengan sangat baik, China justru bisa menggeser posisi perusahaan itu untuk mengisi pasar di negaranya sendiri.
Dukungan teknologi, seperti mesin canggih, juga sudah dimiliki negara itu. Praktis, tak ada kesulitan sedikitpun untuk meniru produk dari negara lain.
Apalagi, perusahaan skala UKM di Tanah Air belum memiliki kemampuan produksi dalam jumlah besar. Ketika mereka melempar produknya ke pasaran, dan direspons dengan baik oleh pasar China, namun di sisi lain ada keterbatasan produksi, produsen di China dengan mudah mengambil alih momentum itu.
Ini jelas adalah kondisi yang membingungkan. Di satu sisi, kekuatan China dengan penduduk sebesar 1,3 miliar menjadi pasar yang sangat potensial. Tetapi, di sisi lain, negara ini bisa menjadi ancaman.
“Solusinya, kita harus membuat produk seunik mungkin yang tidak bisa ditiru dengan mudah, dan satu hal lagi, kemampuan produksi pun harus bagus, sehingga kita bisa menjawab permintaan dengan cepat ketika ada pesanan dalam jumlah besar.”
