Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bisnis.com, JAKARTA—Meski sentimen negatif dari global cukup besar, pemerintah tetap menargetkan pertumbuhan ekonomi 6,3% hingga akhir tahun, didorong oleh penjaminan bantuan perlindungan sosial dan keberlanjutan stmulus infrastruktur fiskal.
 
Menteri Perencanaan Perencanaan Pembangunan Nasional Armida S Alisjahbana mengatakan tidak mudah untuk meraih target pertumbuhan sesuai perubahan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN-P), karena faktor eksternal memiliki dampat yang cukup besar.
 
“Memang tidak mudah. Oleh karena itu, kami akan lebih fokus dalam program bantuan perlindungan sosial dan stimulus infrastruktur fiskal, sehingga diharapkan daya beli masyarakat dan ketersediaan lapangan kerja tetap terjaga,” ujarnya, Selasa (23/7/2013).
 
Kendati demikian, dia menilai daya beli masyarakat masih cukup besar untuk menopang pertumbuhan ekonomi. Oleh karena itu, lanjutnya, pemerintah akan terus menjaga inflasi dan harga pangan pokok dalam negeri.
 
Menurutnya, pemerintah tidak bisa mengkompensasi sentimen negatif global, terutama terkait pengurangan stimulus atau quantitative easing AS. Kendati demikian, lanjutnya, bujet pemerintah akan dialokasikan terhadap program pengangguran, perlindungan sosial dan kemiskinan.
 
Terkait langkah pemerintah untuk mengantisipasi dampak dari pengurangan stimulus AS, lanjutnya, pihaknya akan menunggu rilis data dari BP mengenai pertumbuhan ekonomi untuk menjadi referensi dalam kebijakan kedepannya.
 
Harus dicermati dulu, karena itu arus modal pengaruhnya ke investasi, dan dampaknya tidak hanya Indonesia saja, namun negara lain juga, baik terhadap pasar saham, pasar surat utang, dan investasi,” tuturnya.(ra)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper