Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kembangkan Wisata Kapal Pesiar, RI Harap Wisatawan Habiskan Rp31 Juta

Pemerintah berharap belanja wisatawan di kapal pesiar dapat mencapai US$1.000 hingga US$2.000 per pax, atau setara Rp15 juta hingga Rp31 juta per pax.
Kapal pesiar MSC Magnifica. /MSC Rights-Arabnews
Kapal pesiar MSC Magnifica. /MSC Rights-Arabnews

Bisnis.com, JAKARTA — Pengembangan wisata kapal pesiar atau cruise diharapkan berdampak positif terhadap perekonomian nasional. Wisatawan kapal pesiar diharapkan dapat mengeluarkan sekitar Rp31 juta per pax di Indonesia.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno menyampaikan bahwa pemerintah akan memperkuat pengembangan wisata kapal pesiar melalui sejumlah relaksasi kebijakan, serta pengayaan paket-paket wisata yang dapat menarik lebih banyak minat wisatawan. 

"Kita akan evaluasi dampak ekonomi dari wisata kapal pesiar ini dengan koordinasi lebih erat lagi bersama Kementerian Perhubungan dan kementerian lain juga dengan industri," kata Sandi dalam keterangan resminya, Kamis (16/5/2024).

Mantan Wakil Gubernur Jakarta ini mengharapkan, belanja atau spending wisatawan kapal pesiar dapat mencapai angka di atas US$1.000 hingga US$2.000 per pax atau setara Rp15 juta hingga Rp31 juta per pax.

Pihaknya akan mengevaluasi dampak ekonomi dari wisata kapal pesiar bersama dengan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan industri pariwisata lainnya.

Menurut Sandi, peminat wisata kapal pesiar cukup tinggi dan pangsa pasar yang teridentifikasi adalah silver market atau segmen usia lansia. Menurutnya, wisatawan silver market ini merupakan wisatawan berkualitas karena rata-rata jumlah pengeluaran yang sangat tinggi dengan masa tinggal yang lebih lama. 

Oleh karena itu, pemerintah tengah berencana untuk menghadirkan kebijakan yang dapat mendukung pengembangan wisata minat khusus kapal pesiar, diantaranya membuat paket kebijakan serta relaksasi peraturan di pelabuhan dan dispensasi cabotage

"Nanti juga akan ada relaksasi peraturan di pelabuhan dan dispensasi cabotage yang lebih banyak dalam konsep pilot project, sehingga akan ada kemudahan sistem perizinan yang terintegrasi," ujarnya. 

Adapun, hal tersebut disampaikan Sandi usai menghadiri Rapat Koordinasi Tindak Lanjut Optimalisasi Aktivitas Bisnis Kapal Asing di NIPA Transshipment Anchorage Area (NTAA) dan Benoa Cruise Terminal. 

Rapat tersebut dipimpin oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan di Bali pada Kamis (16/5/2024).

Saat ini, banyak perusahaan cruise besar yang telah membuat paket wisata ke Indonesia. Beberapa destinasi yang menjadi favorit turis dengan kapal pesiar di antaranya seperti Bintan, Batam, Labuan Bajo, Sorong, dan Maluku dengan hub yang ada di Tanjung Benoa. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper