Bisnis.com, JAKARTA - PT Jakarta Tollroad Development menyepakati keputusan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan menunda pembangunan enam ruas tol dalam kota sampai pembangunan MRT dan Monorel dimulai.
Kepala Divisi Komunikasi PT Jakarta Toll Development (JTD) Ngurah Wirawan mengatakan perusahaan tidak keberatan dengan keputusan pemprov DKI Jakarta.
Menurutnya, dengan bergeraknya pembangunan kedua transportasi massal tersebut, maka memberikan kepastian kelanjutan dari proyek perusahaan.
“Setuju, kami ikut jadwal pak Gubernur. Bahkan, kami juga akan mendorong teman-teman MRT dan Monorel bisa segera memulai pembangunannya,” katanya kepada Bisnis, Senin (22/7).
Ngurah berharap dengan semakin baiknya sistem dan jaringan transportasi DKI Jakarta, maka, akan terjadi traffic equilibrium sehingga masyarakat mempunya pilihan sesuai dengan kebutuhan masing-masing akan moda tranportasi yang ingin digunakannya.
Proyek tol sepanjang 69,77 km ini dibagi menjadi enam ruas yakni Semanan-Sunter 20,23 km, Sunter-Pulo Gebang 9,44 km, dan Duri Pulo-Kp Melayu 12,65 km. Kemudian Ulujami-Tanah Abang 8,7 km, Kemayoran-Kp Melayu 9,60 km, Pasar Minggu-Casablanca 9,15 km.
Jalan tol tersebut, akan menjadi jalan bebas hambatan pertama yang dilengkapi bus rapid transit, sehingga akan ada angkutan massal berupa bus dalam salah satu lajurnya.