Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Benarkah Daging Sapi yang Diimpor Bulog Tidak Halal?

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pedagang Daging Indonesia meragukan kehalalan daging sapi yang diimpor Bulog sehingga menolak menjual daging tersebut kepada konsumen.

Bisnis.com, JAKARTA – Asosiasi Pedagang Daging Indonesia meragukan kehalalan daging sapi yang diimpor Bulog sehingga menolak menjual daging tersebut kepada konsumen.

Ketua Umum APDI M. Nurdin mengatakan daging sapi asal Negeri Kanguru itu berasal dari industri yang belum diakui oleh Consul Muslim  Australia bekerja sama dengan Majelis Ulama Indonesia.

Pihaknya bahkan menerima informasi yang menyebutkan bahwa daging sapi itu diproses di negara asal dengan cara yang tidak Islami.

“Kami tidak tahu daging itu dari perusahaan apa. Yang kami dengar, daging itu masuk ke pengepul, dicampur dengan daging dari mana-mana dan dibawa ke Indonesia,” ujarnya dalam konferensi pers ‘Kehalalan Daging Sapi Impor’, Sabtu (20/7).

Pihaknya menuntut penjelasan dari Bulog mengenai informasi tersebut karena sepanjang BUMN pangan itu tak menjamin kehalalan daging impor, mereka tidak akan bersedia menjual kepada konsumen.

Nurdin menyesalkan pihaknya tidak pernah diajak bicara dalam pembahasan penugasan pemerintah kepada Bulog untuk mengimpor daging sapi beku 3.000 ton.

Padahal dalam upaya meredam gejolak harga daging, pedagang menjadi ujung tombak yang berhadapan langsung dengan konsumen.

“Kalau konsumen menemukan kejanggalan pada daging itu, kami yang menerima keluhan, bukan Bulog,” ujar Ketua APDI Asnawi.

Berdasarkan pantauan APDI, dari 3.000 ton daging sapi beku yang didatangkan Bulog, baru 9-12 ton yang diserap pedagang di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

Oleh karena itu, APDI berencana melakukan investigasi terhadap asal-muasal daging tersebut. APDI bahkan menuntut agar penjualan daging impor itu dihentikan sampai investigasi selesai dilakukan. Asosiasi itu menilai, alasan keadaan mendesak, merujuk pada gejolak harga daging, tidak dapat dibenarkan jika mengabaikan kehalalan.

Bisnis mencoba mengonfirmasi Bulog, tetapi hingga berita ini diturunkan, Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso tak menjawab telepon. Pesan singkat pun belum mendapat respons. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Sri Mas Sari
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper