Bisnis.com, JAKARTA – Jepang berkomitmen meningkatkan investasi di bidang energi terbarukan mengingat sumber daya energi nonfosil yang melimpah di Indonesia.
Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan Jepang ingin memperluas investasi pada pengembangan energi altenatif lain setelah banyak menanamkan modal pada proyek pembangkit listrik tenaga panas bumi (geothermal) dan batubara.
“Kami sepakat, Jepang akan meningkatkan investasinya di bidang renewable energy, seperti angin, matahari, biomassa,” katanya seusai pertemuan bilateral dengan Senior Vice Minister of Cabinet of Japan Yasutoshi Nishimura, Senin (15/7/2013).
Pihaknya menekankan pendanaan proyek melalui kemitraan swasta dan pemerintah. Langkah Jepang, tutur Hatta, akan memuluskan program kemitraan tersebut sehingga pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia tidak bergantung pada APBN.
Yasutoshi mengapresiasi kerja sama dengan Indonesia di bidang pembangunan infrastruktur energi selama ini.
“PLTU Batang akan menggunakan energi yang lebih efisien dan teknologi canggih,” ujarnya.
Seperti diketahui, Jepang ikut andil dalam pembangunan PLTU Batang melalui konsorsium J Power-Itochu-Adaro yang memenangkan tender proyek senilai Rp30 triliun itu. Pembangkit listrik berkapasitas 2x1.000 megawatt itu menggunakan teknologi supercritical power itu menggunakan bahan bakar batubara.