Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HATTA RAJASA: Kenaikan Harga Bahan Pokok Masih Wajar

BISNIS.COM, JAKARTA–Pemerintah mengklaim kenaikan harga bahan pokok yang terjadi menjelang kenaikan harga bahan bakar bersubsidi masih dalam batas normal.

BISNIS.COM, JAKARTA–Pemerintah mengklaim kenaikan harga bahan pokok yang terjadi menjelang kenaikan harga bahan bakar bersubsidi masih dalam batas normal.

Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pihaknya berupaya menjaga keamanan pasokan dan distribusi agar kenaikan harga tidak semakin menggila menjelang Ramadhan dan Lebaran. Upaya pengendalian inflasi itu, terutama dilakukan pada bahan pangan mengingat komoditas itu menyumbang 11% terhadap inflasi.

Berdasarkan data yang dihimpun Kementerian Perekonomian dari Badan Pusat Statistik (BPS), bahan pangan yang mengalami kenaikan harga di atas 5%, yakni cabai merah, cabai rawit, daging ayam ras dan telur ayam ras.

Pada Juni, harga cabai merah Rp38.614 per kg atau naik 23,29% dari Mei, cabai rawit naik 10% menjadi Rp25.199 per kg, daging ayam ras naik 5,55% menjadi Rp28.287 per kg dan telur ayam ras naik 5,48% menjadi Rp17.727 per kg.

“Seluruh komoditas pokok kita memang mengalami kenaikan, tapi dalam batas normal, seperti kalau menghadapi Lebaran,” ujar Hatta seusai rapat koordinasi pangan di kantor Kemenko Perekonomian, Kamis (20/6/2013).

Langkah yang akan dilakukan pemerintah untuk menekan inflasi karena imbas kenaikan harga BBM bersubsidi dan Ramadan, a.l dengan memastikan stok beras Bulog dalam kondisi cukup.

Bulog melaporkan stok beras saat ini 2,98 juta ton yang cukup untuk memenuhi kebutuhan penyaluran beras rakyat miskin (raskin) dan operasi pasar hingga akhir 2013. Ada pula potensi tambahan di atas 2 juta ton beras hingga akhir tahun.

BUMN pangan itu juga segera diberi kewenangan mengimpor daging sapi sekitar 3.000 ton untuk kebutuhan operasi pasar menjelang Lebaran dengan harga Rp75.000 per kg. Dari sisi distribusi, Hatta telah mengintruksikan Kementerian Perhubungan untuk menjaga kelancaran arus transportasi. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Sri Mas Sari
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper