BISNIS.COM, JAKARTA—Pembangunan paket pertama dan kedua jaringan transmisi kelistrikan untuk mewujudkan Asean Power Grid (APG) dari Sarawak, Malaysia, ke Kalimantan Barat akan menggunakan 59% dari total anggaran atau senilai US$69,5 juta.
Senior Manager System Planning Division PT PLN Hot Martua Bakara menjelaskan dari total nilai keseluruhan proyek jaringan transmisi yang mencapai US$117,8 juta akan dibagi dalam empat porsi paket.
“Porsi biayanya paket pertama 34%, paket kedua 25%, paket ketiga 32% dan paket ketiga 9%,” paparnya di Jakarta, Selasa (11/6/2013).
Dia menjelaskan paket pertama dan kedua akan diprioritaskan dalam pengerjaan sebab perampungannya harus bersamaan dengan pembangunan yang juga dilakukan oleh pihak Malaysia.
Paket pertama merupakan jaringan transmisi 275 kV ruas Bengkayang-Jagoibabang. Paket kedua Gardu Induk (GI) Bengkayang dengan tegangan dari 275kV/150kV. Paket ketiga adalah jaringan transmisi 150 kV dari Bengkayang ke Ngabang dan Tayang. Adapun paket keempat adalah GI Ngabang dengan tegangan 150 kV/20kV dan GI Tayan 150kV/20kV.
Lebih lanjut dia menerangkan jaringan interkoneksi Serawak-Kalimantan Barat yang akan berkapasitas 50 MW pada off peak dan 200 MW pada peak dibiayai oleh PLN sebesar US$18,8 serta dana pinjaman dari Bank Pembangunan Asia (ADB) dan Agence Francaise de Developpement (AFD) masing-masing senilai US$49,5 juta.
Sebelumnya, pemerintah Indonesia menyatakan rencana APG adalah ekspor-impor tenaga listrik sebesar 1.000 MW. APG merupakan proyek panjang pemerintah negara-negara Asean untuk saling memasok listrik antar-negara di Asia Tenggara. Proyek interkoneksi yang merupakan kerja sama antara PLN dan Sarawak Electricity Supply Corporation (Sesco) ini ditargetkan beroperasi mulai 2015.