BISNIS.COM, JAKARTA--Perubahan trase proyek tol trans-Sumatra mungkin terjadi jika ada pihak yang bersedia menyediakan kebutuhan lahan.
Kepala Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Achmad Gani Ghazaly mengatakan trase tidak menjadi masalah jika memang ketersediaan lahan dapat terjamin.
"Boleh saja, asal tanahnya cukup. Untuk jalan tol minimal butuh lebar 100 meter," katanya, Selasa (11/6).
Sementara itu, VP Corporate Communication PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) Ridha Ababil mengatakan perusahaan dapat ikut serta dalam proyek tol trans-Sumatra melalui tanah yang sudah dimiliki.
"Kami punya tanah selebar 20 meter untuk pipa kami dari Duri hingga Lampung, kalau mau untuk jalan tol silakan saja," katanya.
Untuk ruas lainnya yang mencapai Aceh, jika pasokan gas memadai, perseroan bersedia untuk berinvestasi.
"Kalau gas nya ada kami mau bangun sampai Aceh. Tapi pertanyaannya buat apa kami bikin pipa sampai Aceh kalau gasnya tidak ada," paparnya.