Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

INDO LIVESTOCK: Mentan Minta Pebinis dan Petani Jaga Keseimbangan Harga

BISNIS.COM, NUSA DUA—Para pelaku usaha hendaknya memperhatikan etika dalam berbisnis. Jangan mengambil keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan kepentingan konsumen.

BISNIS.COM, NUSA DUA—Para pelaku usaha hendaknya memperhatikan etika dalam berbisnis. Jangan mengambil keuntungan sebesar-besarnya tanpa memperhatikan kepentingan konsumen.

Menteri Pertanian RI Suswono mengemukakan hal itu ketika membuka Indo Livestock 2013, Rabu (5/6) di Nusa Dua, Bali. “Untung boleh tapi perhatikan juga kepentingan konsumen,” kata Mentan Suswono dalam siaran persnya.

Mentan mencontohkan kasus melonjaknya harga bawang putih baru-baru ini. “Di China harganya Rp9.000 per kilogram kok di sini harganya menjadi Rp90.000 per kilogram, bagaimana ceritanya,” tanya Mentan.

Menurut Mentan, memperhatikan kepentingan konsumen penting. Karena jika mereka resah dan berujung pada munculnya gejolak sosial, dunia usaha akan kena dampaknya juga.

 Selain kepada para pebisnis, Mentan juga meminta kepada para petani dan peternak agar jangan mematok harga tinggi-tinggi. Harus ada keseimbangan.

“Petani dan peternak untung, tapi konsumen juga tidak dirugikan. Yang penting kan harga stabil. Kalau fluktuatif juga tidak menguntungkan dalam jangka panjang,” katanya.

Terkait dengan masih tingginya harga daging, terutama di Jabodetabek, Jawa Barat, dan Banten, Mentan mengimbau agar perlu dihitung ulang berapa harga sapi hidup saat ini.

Menurut Mentan, harga sapi hidup Rp34.000-Rp36.000 per kilogam terbilang tinggi. “Di tingkat harga Rp30.000 – Rp32.000 per kilogram peternak sebetulnya sudah untung,” jelasnya.

“Jadi peternak sekarang sedang senang, tetapi harap perhatikan juga konsumen. Prinsipnya petani dan peternak senang, konsumen juga senang. Jadi harus seimbang,” ungkap Mentan.

Terkait dengan penyelenggaraan Indo Livestock 2013, yang diikuti oleh 360 peserta dari 36 negara di Asia, Eropa, dan Amerika, Mentan menegaskan hendaknya Indonesia tidak hanya menjadi tuan rumah pameran, tetapi produk-produknya juga harus menjadi tuan rumah.

“Kita jangan terus menerus menjadi pasar. Kalau hanya penyelenggara pameran kita hanya akan menjadi pasar saja,” katanya. (mfm)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Fatkhul-nonaktif
Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper