BISNIS.COM, TANGERANG-Maskapai penerbangan Citilink akan memperkuat armada dengan 24 unit pesawat Airbus A320 sampai dengan akhir tahun ini, setelah pada bulan ini kedatangan tambahan 1 pesawat buatan pabrikan Prancis.
Arif Wibowo, CEO PT Citilink Indonesia-operator Citilink, mengatakan penambahan Airbus A320 hingga menjadi 24 unit dari saat ini 22 unit itu akan memperkuat armada perseroan dalam meningkatkan konektivitas kota-kota destinasi perseroan.
"Sampai Desember tahun ini jumlah Airbus A320 kami menjadi 24 unit, pesawat terbaru ini akan memperkuat armada kami dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat Indonesia," katanya usai menyambut pesawat buatan pabrikan Prancis itu di Hanggar milik GMF, Cengkareng, Minggu (26/5/2013).
Kehadiran Airbus A320 pada Minggu (26/5) itu menambah total armada Citilink menjadi 29 unit, termasuk di antaranya 22 unit Airbus A320 terbaru, enam unit Boeing 737-300, dan satu unit Boeing 737-400.
Dalam penyambutan pesawat baru itu juga hadir Direksi PT Garuda Indonesia Tbk, Chairul Tanjung sebagai pemegang saham, Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono, komisaris perseroan Peter F Gontha, dan perwakilan pengusaha dan kedutaan besar negara tetangga.
Arif mengatakan pada saat didirikan perseroan disokong sebanyak sembilan pesawat dan sampai saat ini jumlah Airbus mencapai 22 unit. Dia menegaskan dengan kedatangan pesawat baru itu menjadikan rerata usia armada perusahaan kurang dari 1 tahun atau tepatnya 8 bulan.
"Kami ingin merubah persepsi bahwa pesawat Citilink yang dipersepsikan lungsuran Garuda itu berubah. Jadi persepsi yang baru adalah pesawat kami semuanya baru. Selain itu OTP (on time) kami juga di atas 85%, bulan lalu 87% bulan lalu," kata Arif.
Tantangan ke depan ialah mengimbangi pertumbuhan pasar yang makin tinggi. Tahun lalu anak usaha Garuda Indonesia untuk kelas penerbangan bertarif murah (LCC) ini mengangkut hingga 3 juta penumpang dan sepanjang kuartal I tahun ini sudah mengangkut 1,2 juta penumpang.
Airbus A320 adalah jenis pesawat penumpang komersil jarak dekat sampai menengah yang diproduksi oleh pabrikan Airbus. Pesawat yang memiliki lorong tunggal atau single aisle ini adalah pesawat penumpang pertama dengan sistem kendali fly-by-wire digital.
Sistem kendali itu memungkinkan pilot mengendalikan penerbangan melalui penggunaan sinyal elektronik. Pesawat ini adalah satu-satunya kelompok pesawat berbadan sempit (narrow-body) yang diproduksi Airbus di Toulouse, Prancis.
Pesawat itu memiliki kapasitas 180 penumpang dan memiliki sebuah ECAM atau electronic centralized aircraft monitor (monitor pesawat elektronik terpusat) yang memberikan infomasi kepada awak pesawat mengenai semua sistem di dalam pesawat. (mfm)
