Bisnis.com, JAKARTA - PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk. (GMFI) atau GMF AeroAsia menyebutkan bisnis perawatan pesawat mulai menunjukkan tren pemulihan yang positif hingga pertengahan 2023.
Direktur Utama GMFI, Andi Fahrurrozi mengatakan, pengembangan usaha GMFI pada 2023 akan berfokus untuk menggenjot profitabilitas perusahaan. Salah satu fokus utama perseroan adalah menggenjot bisnis perawatan pesawat.
Andi mengatakan, perseroan memiliki basis pelanggan yang luas pada sektor ini. Dia menyebutkan, pelanggan GMFI pada sektor ini mencakup pesawat-pesawat milik Grup Garuda hingga maskapai kargo internasional yang menggunakan pesawat berbadan besar seperti Boeing B747 dan Boeing B777.
Dia menjelaskan, sektor bisnis ini telah menunjukkan pemulihan yang baik seiring dengan tren serupa pada industri aviasi secara umum.
“Kami akan perbanyak volume di bisnis airframe karena ada captive customer. Bahkan, hangar kami untuk pesawat wide body sudah full booked sampai akhir 2024,” jelas Andi dalam Konferensi Pers Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan GMFI, dikutip Kamis (29/6/2023).
Selain itu, GMFI juga mendapat banyak pesanan overhaul mesin pesawat, terutama untuk jenis CFM i56. Menurutnya, overhaul mesin tersebut merupakan salah satu proses reaktivasi pesawat-pesawat yang dimiliki oleh maskapai Garuda Indonesia dan Citilink.
Baca Juga
Andi mengatakan, pihaknya telah menerima permintaan overhaul untuk 20 mesin pesawat. Dia menuturkan, proses overhaul mesin tersebut akan berlanjut hingga 2024 mendatang.
Kemudian, GMFI juga akan terus meningkatkan kapabilitasnya di sektor bisnis pertahanan. Andi menyebutkan, perseroan telah mendapatkan sertifikat perizinan untuk melakukan perawatan pada helikopter jenis Bell 412.
Dia menambahkan, perseroan juga telah menyelesaikan pekerjaan modernisasi untuk satu pesawat C-130H. Andi mengatakan, perusahaan tengah melakukan pengerjaan yang sama pada 2 unit pesawat serupa yang masuk pada awal 2023 lalu.
Lebih lanjut, GMFI juga akan terus mengembangkan sektor bisnis non aviasi pada 2023. Andi menuturkan, perusahaan meningkatkan kapabilitasnya dalam proses overhaul generator lokomotif milik PT Kereta Api Indonesia (Persero).
Dia mengatakan, pada awal 2023, perseroan telah merampungkan proses overhaul pada generator lokomotif PT KAI dan mendapatkan respon positif dari PT KAI.
“Dengan tren positif yang ditunjukkan dari strategi diversifikasi bisnis yang kami lakukan, kami percaya menyeimbangkan keduanya akan mampu menjadi amunisi untuk terus meningkatkan kinerja finansial Perseroaan,” pungkasnya.