BISNIS.COM, JAKARTA -- Minuman ringan berkarbonasi tidak berkontribusi dalam masalah kesehatan di Indonesia, karena tingkat konsumsinya masih rendah, yaitu 2,37 liter per kapita.
Menurut Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (LPEM FEUI), seluruh bahan-bahan yang terkandung dalam Carbonated Soft Drink (CSD) memenuhi peraturan persyaratan dan aman untuk dikonsumsi.
“Proses produksi CSD oleh merek CSD internasional juga diawasi secara ketat dan telah memenuhi standar kualitas internasional dan standar halal,” ujar Eugenia Mardanugraha, Ketua Tim Peneliti LPEM FE UI dalam keterangan pers, Senin (22/4).
Bahkan, dia menjelaskan CSD tidak mengakibatkan obesitas karena kandungan kalorinya hanya 42kcal per 100g.
Padahal, lanjutnya, makanan sejenis roti dan telur setiap potong, serta butirnya mengandung 239kcal dan 155kcal per 100 gramnya.
Selain itu, Eugenia menambahkan CSD juga tidak menyebabkan gangguan pencernaan maupun efek samping yang beracun.
CSD hanya terdiri dari 24mg kafein per 250ml, lebih sedikit dibandingkan dengan jumlah kafein yang terkandung dalam minuman kopi, yaitu 65-120mg kafein per 250ml.
Untuk kandungan air dalam CSD adalah sekitar 85% sampai dengan 99%.
“Oleh karena itu, anggapan selama ini yang mengatakan minuman ringan berkarbonasi berdampak negatif bagi kesehatan tidaklah benar,” ungkap Eugenia.