.jpg)
BISNIS.COM, JAKARTA—Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia dan International Organization for Migration bekerja memperkuat kemampuan penanganan migrasi tenaga kerja di Indonesia.P
Selain dengan Indonesia, kerja sama yang sebagian didanai oleh Uni Eropa melalui The International Organization for Migration juga diadakan di Bangladesh, Nepal, dan Filipina sebagai model bagi negara-negara Colombo Process lainnya.
“Kesediaan pemerintah berupaya serius melakukan perbaikan layanan dan manajemen migrasi untuk mewujudkan pelayanan yang mudah, murah dan nyaman, serta melindungi TKI,” kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh. Jumhur Hidayat hari ini, Senin (8/4/2013).
Colombo Process adalah proses konsultasi regional mengenai ketenagakerjaan luar negeri dan pekerja kontrak untuk negara-negara pengirim di Asia yang terdiri atas 11 negara, yakni Indonesia, Filipina, Thailand, Bangladesh, Nepal, Afghanistan, China, Pakistan, Vietnam, dan Sri Lanka.
Menurut Jumhur, ada sejumlah program BNP2TKI yang memberikan pelayanan dan manajemen migrasi, di antaranya sistem pendaftaran online untuk menghapus praktik percaloan dan perekrutan illegal, serta membuka Crisis Center.
Kerja sama dengan International Organization for Migration (IOM) akan berjalan dua tahun meliputi pengawasan perekrutan yang dilakukan melalui bimbingan teknis petugas pemetaan potensi calon TKI sebanyak 48 orang.
Selain itu, riset pasar tenaga kerja melalui penelitian, bimbingan teknis pengawasan permintaan pasar kerja sebanyak 60 orang, dan kampanye migrasi yang aman melalui sosialisasi di 30 lokasi daerah pengirim TKI.
