BISNIS.COM, JAKARTA—Perkembangan pasar residensial di kawasan sebelah timur Jakarta diperkirakan dapat segera mengimbangi kawasan di sebelah barat Jakarta.
Tanto Kurniawan, Presiden Komisioner PT Graha Buana Cikarang—anak usaha PT Jababeka bidang residensial, mengatakan perkembangan hunian di barat Jakarta didominasi oleh Serpong dan Cengkareng, sementara timur Jakarta terkonsentrasi di Bekasi.
Namun, dia menambahkan, dalam lima tahun terakhir pengembang-pengembang besar seperti Jababeka, Lippo Cikarang, Summarecon, hingga Sinarmas Land, mulai mendirikan perumahan-perumahan kelas menengah dan atas di Bekasi. Indikasi perimbangan tersebut sudah dapat dilihat pada tahun ini.
"Permintaan akan hunian di timur Jakarta muncul karena kawasan industrinya paling mapan, sehingga menyerap banyak pekerja. Saya rasa dalam waktu dekat jeda harga maupun volume residensial antara timur dan barat Jakarta hanya sekitar 30%, atau berimbang," ujar Tanto saat ditemui Bisnis hari ini, Selasa (2/4/2013).
Menurutnya, selama ini perkembangan residensial terfokus di barat Jakarta karena paradigma yang sudah terbentuk di masyarakat bahwa kawasan tersebut adalah extension atau kepanjangan dari Jakarta itu sendiri. Namun, harga yang sudah terlalu tinggi menyebabkan konsumen dan pengembang mencari alternatif lain, salah satunya daerah timur Jakarta.
Sebagai ilustrasi, harga tanah di perumahan di Serpong, Tangerang Selatan sekarang dapat mencapai Rp20 juta per m2, sedangkan di beberapa daerah di Bekasi masih sekitar Rp5 juta-Rp6 juta per m2.
