BISNIS.COM, JAKARTA—PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) akan menggunakan pipa milik PT Trans Gas Indonesia (Transgasindo) untuk mengalirkan gas dari joint operation body (JOB) Jambi Merang menuju pusat listrik Duri.
Direktur Utama PLN Nur Pamudji mengatakan nantinya akan ada sekitar 35 juta kaki kubik per hari (million standard cubic feet per day/mmscfd) yang dialirkan dari JOB Jambi Merang ke pusat listrik Duri melalui pipa sepanjang 230 kilometer milik Transgasindo. Pasokan gas itu akan menolong pasokan listrik di Sumatra bagian utara yang saat ini pas-pasan.
“Di Medan ada permintaan pasokan listrik yang cukup besar dan belum terlayani. Makanya kami ingin membangun pembangkit listrik sedekat mungkin dengan Medan, seperti di wilayah Duri. Listrik dari pembangkit itu nantinya tinggal dialirkan melalui transmisi ke Medan,” katanya melalui siaran persnya hari ini, Jumat (15/3/2013).
Nur memastikan listrik dari pembangkit di Duri tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan listrik di Riau. Nantinya, listrik tersebut juga akan di alirkan ke wilayah Sumatra bagian utara lainnya, untuk memenuhi permintaan listrik yang terus meningkat.
Saat ini, Nur Pamudji telah menandatangani gas transportation agreement (GTA) dengan Transgasindo yang diwakili oleh Arsyad Rangkuti sebagai Presiden Direktur Transgasindo dan Arief Transaindra Kushermawan sebagai Director of Business Development Transgasindo.
Nur mengungkapkan nantinya juga PLN akan membangun tempat penyimpanan gas berupa compression natural gas (CNG) di Duri. “Nantinya akan seperti CNG di Palembang, gas yang hanya 3 mmscfd secara berkelanjutan akan disimpan dan digunakan ketika beban puncak untuk membangkitkan pusat listrik dengan kapasitas 50 megawatt,” ungkapnya.
Kepala Divisi Gas dan BBM PLN Suryadi Mardjoeki mengatakan dalam GTA yang ditandatangani itu nantinya PLN akan membayar US$0,047 per mmscfd. Gas yang dialirkan melalui pipa milik Transgasindo itu juga nantinya akan digunakan untuk pusat listrik dengan kapasitas 20 megawatt.
Kedepannya, lanjut Suryadi, PLN akan membangun pembangkit listrik tenaga mikro gas (PLTMG) dengan kapasitas 110 megawatt. Selain itu, PLN juga akan membangun CNG untuk menempatkan gas sebesar 4 mmscfd di pusat listrik Duri, sehingga PLN dapat menghilangkan penggunaan BBM untuk pembangkit pada waktu beban puncak terjadi.
Sementara itu, Arsyad Sanusi, Presiden Direktur Transgasindo mengatakan selain untuk mengalirkan gas ke Duri, PLN juga dapat memanfaatkan infrastruktur gas milik perusahaan untuk memasok gas ke wilayah lain.
Selama ini, Transgasindo telah menyalurkan gas untuk pusat listrik di Payo Selincah sebanyak 25 mmscfd dan pusat listrik Rengat sebanyak 4 mmscfd. “Secara tidak langsung kami telah mengalirkan gas sejak 2005 untuk daerah Batam melalui GTA kami dengan PGN. Jika diperlukan, kami juga siap menyalurkan gas dari Natuna ke Batam,” tukasnya.