Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Urgensi Pembentukan Badan Industri Mineral

Pembentukan Badan Industri Mineral bentukan Presiden Prabowo Subianto diharapkan dapat menjadi motor pengembangan mineral strategis Indonesia.
Akbar Evandio, M Ryan Hidayatullah, Afiffah Rahmah Nurdifa
Selasa, 26 Agustus 2025 | 06:59
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato keterangan pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya dalam Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2025-2026 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2026). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Presiden Prabowo Subianto menyampaikan pidato keterangan pemerintah atas RUU tentang APBN Tahun Anggaran 2026 beserta Nota Keuangannya dalam Sidang Paripurna Pembukaan Masa Persidangan I DPR Tahun Sidang 2025-2026 di Gedung Nusantara, kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2026). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Sementara itu, Asosiasi Penambang Nikel Indonesia (APNI) berharap pembentukan Badan Industri Mineral dapat memperkuat tata kelola sektor hilirisasi mineral nasional, serta mampu memberi kepastian dan kestabilan regulasi. Sebab, hal itu merupakan prasyarat utama untuk mendukung iklim investasi sektor pertambangan dan mineral.

Dewan Pembina APNI Djoko Widajatno juga berharap lembaga baru itu dapat memberikan dukungan ekstra untuk sektor hilirisasi mineral.

"Hilirisasi mendapat dukungan luas, tapi pelaku usaha mengharapkan kebijakan yang adil, transparan, dan tidak diskriminatif," ucap Djoko.

Potensi Tumpang Tindih

Pusat Studi Hukum Energi dan Pertambangan (Pushep) menilai pembentukan Badan Industri Mineral dapat berpotensi tumpang tindih dengan tupoksi berbagai lembaga yang juga berperan dalam sektor tersebut. 

Di satu sisi, Direktur Eksekutif Pushep Bisman Bakhtiar mengatakan, kehadiran Badan Industri Mineral dapat dilihat sebagai wujud komitmen serius pemerintah untuk membangun industri hilirisasi. 

Artinya, dengan dibentuknya lembaga ini maka pemangku kepentingan dapat lebih fokus membangun ekosistem industri hilirisasi, peningkatan tata kelola dan nilai tambah, serta tentunya inovasi yang jauh lebih maju. 

"Namun, lembaga ini juga potensi tumpang tindih dengan berbagai lembaga yang sudah ada, misalnya hal ini juga sudah dikerjakan oleh MIND ID," kata Bisman kepada Bisnis, Senin (25/8/2025). 

Pasalnya, holding BUMN industri pertambangan itu juga berperan untuk mengelola sumber daya mineral strategis hingga mendukung percepatan hilirisasi industri. Bahkan, perusahaan-perusahaan tambang tergabung dalam MIND ID. 

"Selain itu juga potensi menciptakan birokrasi baru, lebih-lebih jika ternyata tidak punya kewenangan yang signifikan, maka hanya akan jadi lembaga yang tidak efektif," tuturnya. 

Untuk itu, pakar sektor energi dan pertambangan ini juga berharap agar lembaga ini fokus pada penguatan tata kelola dan regulasi, serta mempercepat membangun ekosistem industri hilir berbasis mineral. 

"Tak kalah penting juga mengonsolidasikan BUMN dan badan usaha untuk sinergi, serta mampu melakukan inovasi yang jauh lebih baik," pungkasnya. 

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro