Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Poin-Poin Pidato Powell di Jackson Hole yang Gairahkan Pasar di Awal Pekan

Jerome Powell membuka peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada September 2025, memicu optimisme pasar meski inflasi dan ketenagakerjaan masih jadi perhatian.
Aprianto Cahyo Nugroho,Lorenzo Anugrah Mahardhika
Senin, 25 Agustus 2025 | 08:30
Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di Washington, DC, Amerika Serikat pada Rabu (18/6/2025). / Bloomberg-Kent Nishimura
Gubernur Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell berbicara dalam konferensi pers setelah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) di Washington, DC, Amerika Serikat pada Rabu (18/6/2025). / Bloomberg-Kent Nishimura
Ringkasan Berita
  • Jerome Powell membuka peluang pemangkasan suku bunga The Fed pada pertemuan FOMC September 2025, memicu optimisme pasar modal.
  • Powell menyoroti risiko pelemahan pasar tenaga kerja dan dampak tarif impor terhadap inflasi, yang memerlukan penyesuaian kebijakan moneter.
  • Pasar saham Asia dan harga emas menguat merespons potensi penurunan suku bunga, sementara pasar swap memperkirakan peluang besar pemangkasan pada bulan depan.

* Ringkasan ini dibantu dengan menggunakan AI

Respons Pasar Saham dan Komoditas

Pasar saham Asia pagi ini menguat merespons meningkatnya potensi penurunan suku bunga The Fed. Indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,62% pada awal perdagangan, sedangkan indeks Hang Seng Hong Kong menguat 0,93% dan Shanghai Composite naik 0,52%.

Analis Vantage Markets Hebe Chen mengatakan pernyataan Powell menjadi semacam perekat di tengah retakan pasar Asia yang rapuh. Meski tidak menjamin kestabilan permanen, dorongan ini paling terasa di sektor teknologi Jepang dan Taiwan yang sensitif terhadap sentimen.

”Bagi investor, optimisme baru ini akan menjaga selera risiko setidaknya hingga 17 September,” ungkapnya seperti dikutip Bloomberg.

Di pasar komoditas, harga emas bertahan menguat seiring meningkatnya momentum pemangkasan suku bunga acuan AS. Logam mulia ini diperdagangkan mendekati US$3.370 per troy ounce, setelah mencatat kenaikan 1,1% pada Jumat (22/8).

Imbal hasil obligasi pemerintah AS tenor dua tahun yang sensitif terhadap kebijakan moneter anjlok, sementara indeks dolar AS melemah. Kondisi ini memberi dukungan tambahan bagi emas, yang tidak menawarkan bunga dan diperdagangkan dalam denominasi dolar AS.

Pasar swap kini memperkirakan lebih dari 85% peluang bahwa Federal Reserve akan memangkas suku bunga bulan depan. Namun, arah kebijakan setelah September masih dibayangi ketidakpastian, mengingat inflasi AS tetap berada di atas target sementara pasar tenaga kerja mulai menunjukkan tanda-tanda pelemahan.

Halaman
  1. 1
  2. 2

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro